Chapter 20 : Taman

8 5 0
                                    

Nella berlari sekencang mungkin untuk menemukan sosok yang ia temukan tadi, tapi.. gadis itu terlambat. Nella berdiri di depan apotik rumah sakit ternyata sosok itu tak ada, sosok itu telah pergi. Nella melewatkan nya lagi dan lagi.

"Dia adakah?" tanya sherly yang ternyata mengikuti langkah Nella dari tadi.

"Kenapa ga lo bilang tadi di telfon kalau lo temuin dia! KENAPA SHER?! KENAPA LO MATIIN TELFON NYA GITU AJA, PADAHAL GUE MASIH MENGOBROL DENGAN LO!" cetus Nella ia mengangkat kerah jaket yang sherly gunakan. gadis itu benar benar emosi.

"maaf, tadi ada dokter yang mau periksa Cassan, jadi gue terpaksa mematikan telfon nya" ucap sherly dengan pelan.

"Maaf Nel" lirih nya. kini semua orang meramai dan mendekat ke arah pertentangan antara kedua cewe itu.

"Udah non, di lihatin orang ga enakan loh" ucap Bi Maura mencoba menghentikan aksi tersebut.

Nella menurunkan kerah Sherly, kemudian ia pergi begitu saja tanpa ada kata kata untuk memaafkan sahabatnya. Bi Maura pun mengikuti langkah gadis itu, karena pesan Arryan waktu itu ' jangan pernah meninggalkan Nella sendirian di saat ia emosi'

"Non!! tunggu atuh!!" teriak bi Maura yang mencoba mengejar langkah kaki Nella yang begitu jauh dari nya.

Tak ada lagi jejak dari sosok Nella, kemana gadis itu pergi sekarang? Bi Maura menghentikan langkah kakinya, melihat ke kanan dan ke kiri untuk menemukan gadis itu.

"Aduhh, non Nella kemana lagi." ucap bi Maura yang berdecak kesal karena kehilangan jejak dadi gadis itu.

^−^

Di tengah keramaian rumah sakit, Nella memutuskan untuk menenangkan dirinya di taman seberang rumah sakit tempat Cassandra di rawat. ia duduk di kursi dan di sebelah ada seorang anak cowok yang sedang duduk di sebelah nya, Nella juga sempat menoleh kalau anak itu sedang memegang gitar yang ukuran nya sedang dari tubuh anak itu. ia juga mengingat kalau Arryan dahulu pernah bermain gitar dengan nya dan membawakan lagu khusus untuk nya.

"Permisi dek, ini gitar kamu kah?" tanya Nella kepada anak cowok yang berada di sebelahnya.

"Gitar ini punya abang aku kak, kenapa?" tanya anak itu balik.

"Kakak boleh pinjam bentar ngga? mau coba main, soalnya kakak juga pernah di ajarin sama cowok kakak juga" ucap Nella.

"ohh, boleh kak, nih. aku boleh denger kakak main gitar ngga? aku pingin dengar" jawab anak kecil itu, ia membalikkan badannya kini menghadap ke arah Nella.

"Boleh, sekalian nyanyi boleh ngga?" tanya Nella sekali lagi.

"Boleh dong kak" jawab anak kecil itu dengan gembira.

Nella pun mengambil gitar itu, ia meletakkan gitar itu di pangkuan nya, ia meletakkan jarinya di salah satu senar gitar. Sebelum Nella memainkan musik nya, ia menghela nafas terlebih dahulu.

Pernah sesayang itu pernah
Pernah secinta itu pernah
Pernah sedalam itu
Tapi itu dulu
Sebelum ada hati lain

Pernah berjuang itu pernah
Pernah terjatuh juga pernah
Pernah bersama kita
Tapi itu dulu
Pada akhirnya pisah juga

Aku tak kau angap pada cerita
Aku tak kau angap pada derita
Tapi kamu berlaku bagai pemilik ragaku
Tapi aku letih juga
Lebih baik kita masing masing

NELLA 2 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang