Chapter 19 : Dia?

8 5 0
                                    

Pagi telah muncul, hari ini adalah hari minggu. Nella dan bi Maura berjanji akan mengunjungi makam Arryan. mereka bersiap siap untuk berangkat.
Nella masih berada di kamarnya sambil melihat Gelang yang pernah couple bersama Arryan waktu itu. ia ingat sekali, cowok itu membelikannya untuk dirinya.

"Udah non?" tanya Bi Maura.

"Gelang nya cantik, punya non Nella ya?" tanya bi Maura lagi, kali ini bi Maura mendekat ke arah gadis itu.

"Cantik kan bi gelang nya, Nella suka sama gelang nya. tapi Nella tidak suka dengan orang yang pergi tanpa membawa Nella." ucap Nella kemudian ia tersenyum.

"Oh iya bi, habis dari makam kita mampir ke rumah sakit ya Bi. Nella mau liat keadaan Cassandra" ucap gadis itu lagi, Bi Maura mengangguk.

"Oh iya non, Ini ada surat. tadi Bibi temuin surat nya di lantai luar, mungkin ini surat punya non" ucap bi Maura, ia menyodorkan surat yang berada di genggaman nya, Nella mengambil surat itu.

"Hai cantik, Gimana kabarnya? baik kan? Oh iya, gue harap lo ga kenapa napa. kemarin gue ngeliat lo, lo lagi istirahat di Markas, lo gapapa kan?. kalau butuh apa apa kasih tau aja ya, Gue pasti akan menolong lo. Yaudah, semangat ngejalanin hari harinya ya cantik"

surat misterius lagi, di surat itu tak ada nama pengirim nya. hanya ada nama orang yang di tuju yaitu nama Nella sendiri.
Nella bingung, kenapa hampir setiap hari selalu ada surat aneh yang datang untuk nya, apa.. ah tidak mungkin

×−×

Suara peralatan rumah sakit kini berbunyi di ruang inap mentari 4. Disana, seorang gadis tengah di rawat dan beberapa alat rumah sakit berada di tubuh gadis itu. Gadis yang tak bersalah malah menjadi korban yang tak tau siapa yang buat. Gadis itu di temukan di bawah tangga di ruangan yang amat pengap. apa, geng Straact leader kembali? tidak mungkin, Geng itu telah hancur setelah pengeboman di gudang waktu itu.

"Gue mau lo cepat sembuh San, gue kangen lo, udah beberapa hari lo dirawat disini." lirih Sherly yang senantiasa menunggu sahabat nya sadar dari keadaan yang tak baik baik saja.

"Lo tau? Abang gue sempat marah sama gue gegara gue nungguin lo sadar. Kalau gue tinggalin lo sendiri, ntar lo disini kenapa napa. Gue paling ovt banget kalau seseorang sedang sakit tapi tak ada orang yang jaga" lanjut nya, ia mengambil tangan Cassandra yang putih itu, kemudian ia mengelus tangan yang tak bergerak itu.

"Permisi, Saya mau mengantarkan sarapan pagi untuk pasien yang bernama Cassandra, mau saya letak dimana ini Ka?" tanya pegawai (pengantar makanan rumah sakit) kepada Sherly.

"Oh, letak aja di meja itu. tapi teman saya masih belum sadar juga. untuk makanan nya gimana ya mba?" tanya Sherly, ia membawa sepiring makanan yang masih utuh sejak semalam. makanan itu tak ada yang makan, karena Sherly telah makan dan di antarkan bekal oleh abang nya.

"Oh, kalau ga ada yang makan, mba nya bisa makan makanan nya. kalau Kaka nya ga suka, biar di buang aja. soalnya kan udah basi sayurnya, masa iya Kakanya makan sayur yang udah basi?" jawab wanita yang berada di depannya.

"Oh, oke deh. makasih ya mba" balas Sherly dengan senyuman, kemudian ia duduk kembali di sebelah Cassandra.

ia menatap suasana rumah sakit yang begitu menakutkan bagi dirinya, ia perhatian alat alat dokter yang terus bergerak tanpa henti untuk menyembuhkan pasien nya.

"Dokter adalah cita citaku, tapi tidak dengan bagian menyuntik seseorang" gumamnya.

Terdengar suara langkah kaki seperti orang berlarian di lorong setiap kamar inap itu, Suara itu begitu keras sekali, seperti seseorang yang sedang di kejar oleh hantu.

Sherly pun berdiri dan mengintip dari balik pintu, ternyata benar ada sosok cowok yang sedang berlarian di lorong itu. Bukan cowok umur 5 tahun, tetapi cowok yang umurnya di atas 1 tahun dari tahun kelahiran Sherly. gadis itu sangat kenal cara seseorang berlari, tetapi ia temukan dimana?

"motif ia berlari kayak nya gue kenal, tapi siapa ya? kenapa gue selalu lupa terhadap segala sesuatu sih?" batin Sherly

"Gue juga pernah melihat potongan rambut seperti itu, karena seseorang lebih suka potongan rambut laki laki seperti itu, tapi.. siapa?" batin nya lagi, memperhatikan sosok itu telah hilang dari balik dinding.

"tunggu... Gue kenal sosok itu" Sheryl pun bergegas mengikuti sosok itu, ia berlari hingga sampai di pintu keluar rumah sakit.

"ARRYAN, ITU LO KAN?!" teriak Sherly melihat sosok itu hampir keluar menuju parkiran.

"Gue tau, itu pasti dia. Dia hidup lagi?" ia bertanya tanya, rahasia apa yang ia sembunyikan?

Nella telah sampai di pemakaman sang cowok nya, ia memberhentikan mobil nya tepat di depan gerbang pemakaman. Nella dan bi Maura turun dari mobil, menghampiri makam milik cowok nya.

"Hai, happy birthday.. gimana kabar nya? sehat kan? kamu ga kangen aku? sumpah, aku ga bisa, kapan kita bisa ketemu lagi? kalau boleh kita bertemu, wujud kamu tapi tidak asli nya pun gapapa. aku sayang banget sama kamu plis.." ucap Nella sambil membacakan AlFatihah untuk yang di bawah tanah.

kringg
kringg
nada telfon milik gadis itu berbunyi, ia mengambil ponsel nya. kemudian ia mengangkat telfon itu yang berasal dari Sheryl.

"Lo kerumah sakit kan? gue mau kasih tau lo sesuatu, lo dimana? segera" ucap Sheryl yang dari telfon itu. ponsel itu tiba tiba di matikan oleh nya.

"Sheryl nyuruh gue ke rumah sakit sekarang?"

"Gue pamit ya Ar, see u" finish nya, ia berjalan keluar dari makam milik cowok nya, kemudian ia pergi ke rumah sakit.

Dengan cepat, mobil itu tiba di parkiran rumah sakit. ia tak sengaja mengalihkan pandangan nya mengarah ke sosok cowok yang berada di apotik rumah sakit. Nella sempat menghiraukan karena ia buru buru menghampiri Sheryl.

20 menit berlalu, gadis itu sampai di kamar rumah sakit milik Cassandra di rawat, ia masuk kemudian ia menatap hanya Cassandra yang sedang terbaring disana, tapi.. dimana Sheryl?

"Sher? lo dimana?" tanya Nella yang memperhatikan sekitar, suara air yang berasal dari kamar mandi pun terdengar, Nella berfikir mungkin Sheryl ke kamar mandi.

Nella duduk di samping brankar yang di atasnya Cassandra, gadis itu melihat kondisi sahabat nya yang sampai saat ini masih belum sadar juga sejak kejadian waktu itu. Pintu kamar mandi itu terbuka, keluarlah sosok Sheryl yang baru saja mencuci sendok.

"Lo mau ngomong soal apa? sampe orang belum selesai ngomong udah di matikan" ucap Nella menatap wajah Sherly.

"lo tadi kesini liat cowo pakai hoodie putih ngga?" tanya Sherly.

"Liat, kalau ga salah dia tadi di apotik rumah sakit, kenapa?" tanya Nella penasaran.

"ITU ARRYAN GOBLOK, MASA LO GA KENAL SAMA COWOK LO SIH? DIA MASIH HIDUP" cetus Sherly.

"Lo ga liat kah? dia pakai gelang yang waktu itu dia couple ma lo, gimana sih. Kenapa lo − "

"Kenapa lo ga bilang lewat dari telfon, kalau gitu kan gue bisa nyamperin" potong Nella.

"Dia masih ada disana ngga?" tanya Nella, Sherly menggerakkan bahu nya, tak tau. gadis itu pun berlari menuju lantai bawah apakah itu dia?

NELLA 2 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang