#32: Bagai Pancasila sila ke 3

5 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Seperti sekarang BLACK MOON dan NAT GENG sedang berkumpul bersama. Tapi untuk kali ini berbeda, Natasya tidak ada. Entah kemana anak itu pergi, Arkana tidak tau.

"Li, we gk roh Natasya to?" Tanya Arkana kepada Lily yang duduk di sebelah Azkara. Yang di tanya memutar bola matanya malas.

"Yo nek aku weroh, aku Rene mbe wong e toh. Pie seh." Arkana mengangguk, benar juga. Apakah dia sedang main kuda-kudaan sama Eza. Kuda-kudaan itu lagi naik kuda beneran.

Jangan mikir yang enggak-enggak. Arkana bingung harus ngapain Sekarang, dia hanya menyaksikan anak buahnya bermain catur, bermain game online dan monopoli yang gk jelas banget itu.

Arkana duduk di belakang markas besar itu, mengeluarkan sebatang rokok dan sebuah korek. Dia membakar ujung rokok itu dan menyesapnya.

"Banyak masalah ya Ar?" Arkana kenal dengan suara itu. Jana, entahlah akhir-akhir ini dia melihat Jana dan Juna saling menjauh satu sama lain. Dia tidak tau apa yang sedang terjadi Antara keduanya.

Jana duduk di sebelah Arkana, jalannya sudah normal kembali karena Natasya. Ingat? Natasya yang membantu semua masalah yang terjadi.

"Gk ada masalah, cuma pengen nyembat aja. Lo sendiri sama Juna kenapa? Akhir-akhir ini gue perhatiin kalian berdua saling jaga jarak? Ada masalah kah?" Jana menghembuskan nafasnya lelah.

"Gue bingung Ar, harus jadi orang kayak apa? biar gue di hargai dan di mengerti?" Arkana membuang rokok itu dan menginjaknya.

"Kenapa memangnya? Cerita aja gapapa, siapa tau gue bisa bantu."

"Gue yakin yang ini Lo gk bisa bantu, karena ini adalah perbedaannya yang sangat berbeda." Arkana terkekeh, anggotanya yang satu ini memang pintar tapi kalau ngomong kayak kabel. Ruwet banget.

"Omongan Lo ruwet kayak isi pikiran gue pas gk ada duit buat bayar kos." Yaps betul, sejak kejadian dimana Dian di penjara, Arkana memilih keluar dari rumah dan memilih untuk ngekos saja.

Dapat uang dari mana? Kerja serabutan, dan balap. Lumayan juga, dia tidak ingin meminta uang dari orang tuanya. Karena apa? Dia sudah malas untuk berkomunikasi dengan keduanya.

5 TEENAGE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang