#15: Tino / Eza?

22 6 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Cindy, Lily, Anya, Amora sudah berada di parkiran untuk pulang bersama, tinggal menunggu Natasya saja. Remaja itu tak kunjung datang, sampai beberapa detik kemudian dia datang dengan raut wajah yang begitu lelah.

"Kalian mau pulang bareng?" Tanya Natasya, Amora bisa melihat Natasya sudah sangat lelah, apa lagi ada tumpukan buku yang di bawanya. Cindy mengangguk.

"Gue gk bisa ikut. Habis ini harus kerumah Eza buat nyelesaiin soalnya Bu Rindu. 3 hari lagi gue lomba, jadi maaf ya kalau gue jarang ada waktu buat kalian. Kalian hati-hati ya, gue duluan." Ke empatnya menatap kepergian Natasya sedih.

"Lihatlah dia sekarang sibuk banget, tapi gue seneng. Jadi dia gk terlalu kesepian." Ucap Anya dan di angguki ketiganya, mereka ber empat pun segera pergi ke halte bis dan menunggu bis tujuan mereka datang.

Mereka berlima memiliki peraturan, yaitu pulang sekolah bersama selama 3 minggu 2x. Hal itu dilakukan agar terbiasa hidup sederhana tanpa harus menggunakan mobil terus saat kesekolah.

"Kek kenal mobil itu, ya ngga Li?" Tanya Amora sambil menyenggol lengan Lily. Lily mengangguk, dia menatap mobil yang baru saja lewat di depannya tadi.

"TINO!!" Ucap Lily dan Amora bersamaan, sampai membuat orang-orang yang sedang menunggu bis terkejut akan ucapan Lily dan Amora bersamaan dengan nada yang sedikit tinggi.

"Apanya yang Tino njir?! Ngagetin masyarakat Indonesia aja Lo berdua." Ucap Anya yang dari tadi memegang dadanya yang tentunya juga ikut terkejut.

"Tadi mobil Tino, sport merah tadi. Lo berdua lihat kan? Kenapa ke arah perumahan elit BAYANGSA?" Cindy menatap jalanan yang menuju kearah perumahan elit itu, Mengingat cerita Lily mereka akhirnya memutuskan untuk naik taksi dan menuju perumahan elit itu.

Dan setelah masuk di perumahan elit itu, mereka ber empat muter-muter dulu mencari keberadaan Valentino, yang notabene adalah pacar sahabatnya sendiri, Natasya.

Dan setelah mendapat i mobil sport merah tadi, Cindy dan Lily menatap rumah mewah itu. Baru mereka ingat, Tasya, yang duduk bersama Natasya juga tinggal disana. Mereka bergegas menyuruh sang supir untuk maju sampai 4 rumah mewah.

"Loh, empat serangkai? Kok bisa disini? Ada apa?" Tanya Tasya yang baru saja keluar dengan membawa sampah di tangannya.

"Kita mau tanya soal orang yang tinggal di rumah nomer 6." Ucap Cindy mewakili. Tasya merasa perbincangan ini akan sangat serius, Tasya izin membuang sampah dulu dan segera menyuruh mereka semua masuk kedalam rumah itu.

"Kak Sya, kenal Tino gk?" Tanya Anya, Tasya mengangguk.

"Loh kenapa emang? Tino selingkuh in Natasya? Kalau iya awas aja tuh orang gue gibeng, gue penyet-penyet, gue injek-injek, gue ambil jantungnya, kurang ajar banget selingkuhin kembaran gue." Jawab Tasya yang sudah tersulut emosi dulu.

"Nah makanya itu, kita kesini mau tanya rumah nomer 6 tadi. Soalnya mobil sport merah itu milik Tino." Tasya membulatkan kedua matanya ketika mendengar itu dari Lily.

"WHATT!! SERIOUSLY?!!" Mereka ber empat saling menatap, perasaan mereka tidak enak ketika mendengar respon Tasya.

"Ada apa anjer, ngagetin aja Lo." Ucap Lily.

"Minum dulu deh kalian ber empat, ceritanya agak panjang sih ini. Gue gk tau ya ini bener atau gk, tapi kalian coba selidiki dulu sebelum bertindak." Mendengar itu Cindy semakin yakin kalau Valentino itu benar-benar selingkuh dari Natasya.

5 TEENAGE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang