8

18 3 0
                                    

♥️ Attention ♥️
Cerita ini hanya fiksi belaka jangan sangkut paut kan dengan kehidupan asli para visual

Typo bertebaran

Happy reading...

Pemakaman terlihat ramai karena ada pendatang baru

Siapa lagi jika bukan jaga Lelaki dengan kesabaran yang luas

Tangis tak kunjung berhenti dari para orang orang yang ditinggalkan bahkan Hana sudah hampir 5 kali pingsan dalam satu hari

"Jaga gak boleh pergi kalo jaga pergi mama sama siapa jangan tinggalin mama" tangis Hana sambil memeluk nisan yang masih baru itu "dulu mama kehilangan adik kamu, bahkan papa kamu nyusul setelah 5 tahun kepergian adik, sekarang kamu juga ninggalin mama kamu jahat jaga!"

"Jaga!!" Teriak Hana raga memeluk ibu temanya itu

"Tante ikhlaskan yaa, biar jaga bisa tenang disana" ucap raga ia tak berani memanggil Hana dengan sebutan mama lagi

"Raga mama sedih semua tinggalin mama, mama gak punya siapa siapa lagi" Hana memeluk raga erat

"Kita pulang ya tan nanti raga temani Tante" bujuk Raga ketika melihat matahari mulai terbenam untungnya Hana menurut

Dalam sepi rumah jaga di tengah malam, raga berdiri di balkon rumah jaga, Hana sudah tidur sejak 1 jam yang lalu

Raga menangis dalam diam bohong kalau ia tidak merasa kehilangan sedari kecil ia selalu bersama jaga
Namun kini sahabat nya itu meninggalkan diri nya sendiri

"Jaga maaf gue belum bisa bahagiakan Lo di dunia Lo tenang ya di rumah baru Lo" raga duduk sambil menatap bulan, perlahan ia tertidur

7 hari setelah kepergian jaga

Violet datang ke rumah jaga, saat pemakaman kemarin ia tak datang orang tua nya mengurung dirinya di kamar dengan alasan ia sudah menghilangkan nyawa orang lagi

"Tante" violet mendekat ke arah ibu kekasihnya itu

"Ngapain kamu datang kesini, kamu mau menertawakan saya atas kepergian jaga iya" ucap Hana sinis

"Tante maafin violet, ini salah violet" sesal nya meski bukan salah nya

"Kamu sadar, kamu udah bikin hati saya hancur kamu udah bunuh penguat saya hidup di dunia, kamu Jahat!!!" Teriak Hana hendak memukul violet namun orang orang langsung menahan nya

"Pembunuh" desis Hana

"Maaf Tan maaf " violet menunduk di depan Hana namun Hana malah menendang nya "apa maaf kamu bisa balikin anak saya yang sudah kamu bunuh? Jawab!!!" Sentak Hana

"Sekali pembunuh tetap pembunuh" ucap Amira yang baru saja datang

"Mama" cicit violet "Mira dia anak kamu kan dia harus tanggung jawab" ucap Hana sambil menunjuk violet

"Dulu dia memang anak ku tapi aku sudah membuang nya" balas Amira

"Siapa yang mau menampung seorang pembunuh seperti dia, dia bahkan sudah hampir membunuh kakaknya dan bahkan diriku sendiri" lanjut nya

"Mira anak itu harus di hukum" ucap Hana menggebu gebu

"Jelas"

Kedua wanita itu pun langsung  menarik violet dan langsung menyiksa nya

Orang orang disana? Mereka tak peduli dengan violet toh memang kenyataannya seperti itu
Awalnya mereka tak percaya dengan rumor jika violet itu pembunuh namun setelah mendengar pengakuan ibu nya sendiri mereka langsung percaya

Setelah puas menyiksa violet didepan umum Hana dan Amira langsung pergi

"S..sakit tolong" violet menangis berharap ada satu orang yang mau membantu nya

"Raga" violet menatap raga yang berdiri tak jauh dari nya dengan muka datar

Namun bukannya membantu Raga malah ikut pergi dari sana seolah raga juga kecewa mendengar kenyataan itu

Sehina itu kah violet di mata mereka semua? , pada akhirnya violet berdiri sendiri dengan rasa sakit yang double  luka di hati dan juga di tubuh nya

"Jaga aku rindu" lirih nya

💔💔💔

Seminggu telah berlalu dan raga masih belum terima atas kepergian sahabatnya itu

Wina masuk ke kamar putranya sambil membawa makan siang

"Raga makan dulu yaa" Wina menghampiri anak nya yang masih temenung

"Raga sedih nya gak boleh lama lama, fikirkan juga kesehatan kamu" Wina memeluk Raga dari samping

"Bun andai waktu itu raga gak izinin jaga pergi malam itu pasti jaga masih ada di dunia" ucap nya pasrah

"Kematian jaga udah takdir nak, mungkin juga jaga udah pengen ketemu sama papanya kamu jangan sedih yaa"

"Tapi jaga tinggalin Tante Hana sendirian dia juga ninggalin raga sama pacarnya, jaga pergi gak pamit bun" ucap raga menggebu

"Raga ikhlaskan ya, kalo kamu gini ibun juga ikut sedih, lihat tubuh kamu udah mulai kurus gitu" tenang nya

"Raga sedih bunda" raga memeluk ibun erat "sedih nya jangan lama lama ya"

Sejak seminggu itu violet tak pernah berangkat ke sekolah

Mental nya hancur ketakutan itu semakin jelas ia merasa sudah tak ada lagi yang bisa dia percaya jaga sudah pergi raga pun seolah tak perduli lagi padanya, seperti raga bicara dalam diam ia juga menyalahkan kepergian jaga karenanya

Violet tau ia salah seharusnya ia tak meminta jaga menjemput nya malam hari, semua salahnya

"Arghh Lo pembunuh Vi!" Violet tiba tiba mengerang sambil menarik rambutnya kuat

"Semua salah Lo iya salah Lo" racaunya kepada diri sendiri

Di sisi lain raga pun masih temenung namun kini sudah tak separah kemarin

Ia mengingat ingat kembali kenangan nya dengan jaga, dan ingatan tentang permintaan jaga terlintas

"Nanti kalo gue pergi jauh tolong jagain violet ya"

"Emang Lo mau kemana?

...

"Ga apapun yang terjadi tolong jangan benci violet ya dia cuma punya kita"

Shitt... Raga baru ingat tentang permintaan jaga terakhir kali

"Jaga maaf gue ingkar " batin raga sambil mengambil motornya

Ia yakin kini pasti violet dalam keadaan yang tidak baik baik saja

"Maaf Vi maaf"


Next...

protect him (renjun ft. Ning Ning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang