parent struggles

13 2 0
                                    


Cerita ini hanya fiksi belaka jangan sangkut pautkan cerita ini dengan reallife para visual

Typo bertebaran

Happy reading....




Tujuh tahun kemudian.......


♥️

Dipagi Hari cuacanya sangat mendung, membuat siapapun malas bangun dan memilih tetap tidur dengan selimut tebal menutupi tubuh

Itu yang dirasakan si kembar vanan dan rakyan

"Ya ampun kalian belum bangun juga?" Raga memasuki kamar kedua putranya sambil membawa seragam yang baru saja ia setrika

Kedua anak itu langsung bangun dan membelakan mata nya

"Kita udah bangun kok yah" ucap rakyan namun ternyata sang kembaran masih ngantuk dan tidur dengan posisi duduk

"Nan bangun! Kamu nggak lihat ayah muka nya dah kaya macan" rakyan berbisik membuat vanan langsung kembali melek

"Jangan tidur lagi hari ini kalian sekolah, cepat mandi bergantian" raga menaruh seragam mereka lalu keluar

Setelah selesai mandi si kembar langsung turun untuk sarapan

"Ayah besok Sabtu sekolah ngadain acara pendekatan antara ibu dan anak" ucap rakyan memberi tahu

"Iya yah, kita kan nggak punya bunda jadi kita nggak usah ikut kan?" Celetuk vanan

Raga berhenti menyendok makanannya

"Emang harus ibu dan anak yaa" balas Raga

"Kalo kata Bu guru sih orangtua dan anak, tapi kebanyakan temen kita mau bareng mama nya" ucap vanan

"Yaudah besok ayah aja ya yang jadi wali kalian" raga menawarkan diri

" Nggak Sama mami jizel?, atau mama nava, kalau nggak ya mommy Karin, kita mau kok" ucap rakyan

"Kenapa? nggak mau ya kalo sama ayah " raga berucap sedih

"Enggak gitu, kita cuma takut nanti ayah di ejek sama ibu ibu "

"Ayah nggak peduli in ucapan mereka sayang, jadi boleh kan ayah yang temani kalian " raga membujuk lagi

Akhirnya kedua anak itu mengiyakan

.

Raga jadi teringat saat pertama kali mengantar anak nya sekolah di TK

Banyak ibu ibu yang juga mengantarkan anak mereka

Raga sebenarnya malu karena kebanyakan ibu ibu lah yang mengantar anak nya sedangkan dia laki-laki sendiri

"Ayah kenapa pakai masker terus?" Tanya vanan

"Emang ayah bisa nafas kalau hidung nya ditutup" ucap rakyan

"Nggak papa ayah cuma malu" jujur raga

"Kenapa malu ayah kan ganteng" rakyan memeluk raga

protect him (renjun ft. Ning Ning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang