I'm back

12 2 0
                                    

♥️ Attention ♥️

Cerita ini hanya fiksi belaka jangan sangkut pautkan cerita ini dengan reallife para visual

Typo bertebaran

Happy reading.....







Raga menaruh tas nya di meja, ia mulai melepas dasi yang melilit leher nya itu

"Pak raga saya sudah siapkan makan malam, saya sudah boleh pulang?" Tanya bibi

"Ahh silahkan Bu, terimakasih sudah menjaga anak anak saya sampai repot masakin makan malam kan saya bisa sendiri" ucap raga

"Enggak kok pak, tidak merepotkan saya permisi ya" pamit bibi itu lagi

Raga kembali mengangguk mempersilahkan bibi pergi

Bibi memang tidak bekerja 24 jam hanya saat raga berangkat kerja hingga pulang kerja saja

.

Raga berjalan menuju kamar nya untuk melihat keadaan kedua putranya, raga melihat keduanya tengah tidur dengan nyenyak ia tersenyum tipis lalu mencium pipi gembul kedua nya

"Ayah mandi dulu ya" raga kemudian masuk ke kamar mandi tak lama karena ia sudah ingin segera menemui kedua putranya itu

Saat selesai ia melihat rakyan tengah duduk sambil mengoceh dan memukul pelan saudara kembar nya, vanan pun hanya menggeliat pelan karena terganggu

"Rakyan kok bangun nak?" Raga mendekat dan memangku anak nya

"Glugafhya" rakyan hanya mengoceh tak jelas

Tak lama vanan ikut terbangun dan menangis

"Ehh vanan kenapa?" Raga menaruh rakyan di samping dan mengendong vanan

"Cup cup cup jangan nangis ya nak" raga menepuk pantat sang putra agar kembali tidur

Rakyan pun hanya diam dan bermain sendiri sementara kakak nya di tenangkan sang ayah

Ketika vanan sudah tidak menangis lagi, terlintas di benak raga seolah sedang berbicara dengan violet

" Vi anak kamu udah umur enam bulan, sekarang mereka udah besar udah bisa duduk udah mulai Mpasi, pokoknya anak kamu udah bisa banyak hal Vi"

"Kamu nggak kangen ya sama mereka?, atau sama aku gitu?, kamu sih pergi nya kecepetan"

"Tapi nggak papa Deng tandanya perjuangan kamu udah selesai, tenang ya disana, aku juga udah berusaha buat ikhlasin kamu"

Raga mulai menurunkan vanan pelan tapi malah anak itu kembali terbangun dan menangis

"Aduhh kok malah bangun sih, nangis lagi deh" raga mengaruk tengkuknya yang tak gatal

Kemudian rakyan mendekat dan meminta gendong ke raga

"Sebentar ya" raga makin bingung sekarang saat akan di gendong rakyan malah menolak dan memonyongkan bibirnya

protect him (renjun ft. Ning Ning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang