[07] Sad

92 52 125
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️

Jika kamu suka dengan cerita ini, tolong dukung dengan komen dan vote. Dukungan kecil dari kalian sangat berarti buatku dan bisa memberikan semangat lebih untukku terus menulis. Aku hanya ingin dihargai 🙏, sebagai gantinya aku akan menghargai kalian dengan tidak menggantungkan cerita ini.
Terima kasih! 😊

Setelah semalaman menangis, tubuhku sedikit lelah dan langsung tenggelam dalam tidur yang nyenyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semalaman menangis, tubuhku sedikit lelah dan langsung tenggelam dalam tidur yang nyenyak. Tapi di tengah malam, aku terbangun oleh suara tangisan yang begitu akrab di telingaku dan sangat menyayat hatiku.

"Mia?" aku berbisik, mencoba memastikan bahwa aku tidak sedang bermimpi dengan mencubit pipiku pelan. Suara itu terus terdengar, semakin jelas di telingaku.

Aku berdiri dari kasur mencoba mencari sumber suara di dalam kamarku, sampai aku melihat Mia berdiri di sudut ruangan dengan sedikit samar. Hujan di luar terdengar jatuh dengan deras, suara itu tidak mampu meredakan kegelisahanku.

"Mia... kenapa kamu menangis?" aku bertanya dengan suara sedikit bergetar.

Mia tidak menjawab, dia hanya berdiri dengan air mata yang mengalir di pipinya. Suara tangisnya berubah menjadi isakan yang terputus-putus, membuatku semakin bingung dengannya.

AXETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang