Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️
Jika kamu suka dengan cerita ini, tolong dukung dengan komen dan vote. Dukungan kecil dari kalian sangat berarti buatku dan bisa memberikan semangat lebih untukku terus menulis. Aku hanya ingin dihargai 🙏, sebagai gantinya aku akan menghargai kalian dengan tidak menggantungkan cerita ini.
Terima kasih! 😊Tiga hari berlalu, aku duduk di depan meja belajar dengan tanganku yang sedikit gemetar saat membuka ponsel untuk memeriksa media sosial Ragen. Ada sesuatu yang mengganggu pikiranku sejak beberapa hari yang lalu. Aku menggulir layar, mencoba untuk menemukan foto Ragen yang paling keren.
"Yang ini saja," gumamku sambil tersenyum tipis.
Aku memutuskan untuk mencetak beberapa tangkapan layar foto Ragen. Jantungku berdegup kencang saat mesin printer mulai bekerja, kertas itu keluar dengan gambar yang sekarang sudah tercetak jelas. Aku mengambilnya dengan hati-hati, lalu berdiri dan berjalan menuju papan yang terpasang di dinding, tepatnya di depan meja belajarku.
Papan itu punya dua sisi, sisi pertama adalah jadwal mata pelajaran SMA-ku, sedangkan di sisi lainnya adalah tempat di mana semua kekhawatiranku tersimpan, semua orang yang pernah kucoba selamatkan dari takdir yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AXE
Teen Fiction"Aku mencintaimu, tidak peduli siapapun kamu dan bagaimana bentukmu.... aku akan selalu mencintaimu."❤️☠️ ~AXE