[08] Teka ⚠️❗

93 48 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap Jangan Plagiasi & Jangan Jadi Pembaca yang Pasif!❤️

⚠️⚠️

Konten ini mungkin menggambarkan kekerasan, harap bijak memilih bacaan sesuai umur❗❗
15+

Pagi ini, aku duduk di bangku taman sekolah agar bisa berkonsentrasi pada buku yang kubaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, aku duduk di bangku taman sekolah agar bisa berkonsentrasi pada buku yang kubaca. Tapi pikiranku terus melayang, tak bisa lepas dari Alya. Gadis yang selama ini hanya melirikku sekilas, kini menjadi seseorang yang memenuhi pikiranku.

"Apa aku mengaguminya ya?" gumamku hampir berbisik.

Alya mendekatiku dengan senyum lembutnya. "Hai, Axe. Lagi baca apa?" tanyanya.

Alya duduk di sampingku, jaraknya cukup dekat denganku.

"Oh, cuma novel biasa," jawabku sambil menutup buku yang aku baca.

"Boleh lihat?" Alya menyodorkan tangannya dengan penuh antusias, aku menyerahkan buku tersebut dengan sedikit ragu.

Kami mulai mengobrol tentang buku itu, diam-diam aku memperhatikan gerak-geriknya. Matanya berbinar saat berbicara tentang hal-hal yang disukainya, membuatku agak canggung.

Setelah beberapa saat, Alya tiba-tiba menoleh padaku dengan tatapan mata yang tak bisa kupahami. "Axe, kenapa sih dulu kamu sering ngomong sendiri? Terus kenapa sekarang banyak ngelamun?"

AXETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang