8 Kebenaran Yang Tersembunyi
Dania menggandeng tangan Ben kecil yang tampak begitu menggemaskan dengan jas kecil dan dasi kupu-kupu di lehernya. Meski Ben terlihat ceria, Dania tidak bisa menghilangkan perasaan canggung yang menyelimutinya. Ini adalah ulang tahun Clarin, saudara tirinya yang selama ini selalu memandangnya rendah.
Dania merasa aneh berada di tempat yang seharusnya menjadi pesta untuk merayakan hari spesial seseorang, terutama karena hari ini sebenarnya juga adalah ulang tahunnya sendiri. Namun, tak seorang pun yang ingat. Bahkan Samuel, yang berdiri di sampingnya, tidak menyebutkan apa-apa tentang hal itu.
"Aku benci nenek!" kata Ben tiba-tiba, suaranya kecil tapi penuh dengan emosi. Dania menoleh ke arahnya, melihat anak itu mengarahkan pandangannya ke arah Wanda, yang sedang berbincang dengan sekelompok teman-temannya.
"Kamu jaga Ben ya, aku akan menghampiri Mama. Kita tidak akan lama di sini." Samuel mengusap pundak Dania dengan lembut sebelum berjalan menuju ibunya, meninggalkan Dania dan Ben dalam situasi yang semakin terasa tidak nyaman.
"Ben, kamu mau makan kue?" tanya Dania, mencoba mengalihkan perhatian Ben dari perasaannya yang negatif.
"Mau!" jawab Ben dengan semangat yang biasa, wajahnya cerah kembali. Dania menggendong Ben ke meja yang penuh dengan kue-kue cantik. Aroma manis yang menggoda memenuhi udara, tapi di balik semua itu, ada perasaan pahit yang tak bisa hilang dari hati Dania. Ini seharusnya adalah hari istimewanya juga, tetapi tidak ada yang peduli.
"Ben mau rasa apa?" tanyanya sambil melihat pilihan kue di hadapannya.
"Yang ada strawberry-nya!" jawab Ben antusias. Dania mengambil sepotong kue yang diinginkan Ben dan menyuapkannya. Senyum cerah Ben saat menikmati kue itu memberikan sedikit kehangatan di tengah situasi menyebalkan ini.
Namun, momen kebahagiaan kecil itu segera terganggu ketika segerombolan orang yang dikenalnya dari masa lalu mendekat. Mereka adalah teman-teman Clarin dari sekolah, termasuk Aleksa, yang sudah memandang Dania dengan tatapan yang penuh kebencian.
"Wah, lihat siapa yang datang!" Aleksa bersuara dengan nada sinis. "Memang kamu diundang? Ouhhh jadi karena ayah dari anak ini kamu bisa menghadiri acara?"
"Aku takut sekali acara ini terkena sial karena kedatanganmu!" salah satu dari mereka menambahkan, membuat yang lain tertawa.
Dania merasa darahnya mulai mendidih. Mereka adalah bagian dari masa lalu yang selalu ingin dia lupakan-masa-masa ketika dia dijauhi dan dihina hanya karena berbeda. Dia merasakan tubuhnya mulai gemetar saat ingatan-ingatan buruk itu kembali menguasainya.
"Katanya kamu mau jadi dirimu sendiri, kenapa tidak melawannya?" suara yang sangat dikenal Dania tiba-tiba muncul di telinganya. Hantu Nadya melayang di sekitarnya, dengan wajah yang mengejek. "Jadi kamu butuh bantuanku?"
"Tidak. Kali ini, akan aku lakukan sendiri," jawab Dania dengan suara yang bergetar. Sebelum dia bisa melakukan apa pun, tiba-tiba segelas wine merah disiramkan ke tubuhnya, diiringi tawa Aleksa yang penuh dengan ejekan.
"Tante jelek, jangan jahat!" teriak Ben dengan marah. Dia lalu menarik tangan Aleksa dan menggigitnya dengan kencang, menyebabkan wanita itu berteriak kesakitan. Suasana di sekitar mereka langsung berubah kacau.
Sonya dan Adhi, yang sejak tadi memperhatikan dari kejauhan, langsung terkejut melihat keributan itu. Mereka merasa malu dan marah karena keributan ini terjadi di acara yang seharusnya berjalan lancar. Begitupula dengan Clarin yang awalnya seang berbincang dengan Samuel untuk berkenalan.
"Siapa yang mengizinkanmu datang?" Sonya berteriak, matanya penuh dengan kebencian. "Pantas acara menjadi berantakan, ternyata pembawa sial ini datang!"
"Tante lihatlah, dia membuat kekacauan!" Aleksa menunjuk ke arah Dania sambil mengusap lengannya yang berdarah akibat gigitan Ben. Anak kecil itu segera memeluk Dania, mencari perlindungan dari kekacauan yang terjadi.
"Anak siapa yang kamu bawa ini? Jadi ini anak yang Aleksa ceritakan? Kamu benar-benar menjadi simpanan?" Sonya menuduh dengan nada menghina.
Melihat Dania yang masih terpaku di tempat dengan tubuh gemetar, ketakutan karena traumanya, Nadya langsung memutuskan untuk mengambil alih tubuhnya. Dengan cepat, Dania yang dikendalikan Nadya mengepalkan tangan dan menampar Aleksa dengan keras.
"Setelah menyiram dan mengucapkan penghinaan padaku, kamu masih berani mengatakan aku yang membuat kekacauan?" Dania mengibaskan rambutnya, menatap Aleksa dengan tajam. "Dan kamu, tante Sonya, berkacalah! Bukankah kamu juga simpanan ayahku sebelum ibuku meninggal? Dengar, kalian semua yang ada di sini! Dia adalah simpanan ayahku sebelum ibuku meninggal!"
"Dania!" Adhi berteriak marah, wajahnya memerah karena malu.
"Mereka menyingkirkan aku seperti orang asing. Padahal, semua orang tahu siapa pemilik kekayaan yang mereka nikmati! Ibuku pemiliknya! Ibuku! Mira Lesmana!" Dania, yang masih dikendalikan oleh Nadya, berteriak dengan penuh emosi.
Adhi, yang tidak bisa lagi menahan amarahnya, bergerak maju untuk menampar Dania. Namun, sebuah tangan yang kuat menghentikannya. Samuel berdiri di hadapannya, menatap tajam ke arah semua orang yang hadir. Dengan tenang, dia melepaskan jasnya dan menyampirkannya pada Dania, menutupi tubuhnya yang basah oleh wine.
"Aku awalnya tidak begitu percaya dengan ucapan Dania tentang kalian. Tapi hari ini, aku melihatnya sendiri," kata Samuel, suaranya tenang namun penuh dengan ketegasan.
"Samuel, kamu-"
"Kedatangan saya ke sini adalah untuk meminta izin menikahi Dania. Saya tidak bersedia dijodohkan dengan Clarin. Dania yang menjadi pilihanku. Tapi melihat perlakuan kalian, sepertinya aku tidak butuh izin lagi."
"Kamu sedang menghina keluargaku? Clarin?" Sonya berbicara dengan nada tercekik, marah karena kehormatannya dipertanyakan.
"Kamu juga baru saja menghina Dania. Itu cukup adil." Samuel merangkul Dania dan Ben, lalu membawa mereka pergi dari sana, meninggalkan Wanda, ibunya, dan yang lainnya dalam situasi yang penuh dengan rasa malu.
Clarin langsung pergi meninggalkan acaranya sendiri. Dadanya yang sesak dipenuhi rasa dendam. Wajahnya seperti dilempar kotoran oleh Dania! Apalagi Samuel, pria itu menolaknya demi Dania? Itu sungguh penghinaan besar baginya!
Dari kejauhan, seorang pria paruh baya dengan kacamata hitam memperhatikan semuanya. Tangannya terkepal erat, dan di balik kacamata itu, air mata mengalir. Dia adalah ayah kandung Dania, pria yang pernah menjadi kekasih ibunya, Mira. Dia menonton dalam diam, hatinya hancur melihat bagaimana Dania diperlakukan dengan begitu buruk.
Iya, dia pria pengecut yang tidak berani bertanggung jawab setelah Mira, mendiang ibu Dania hamil anaknya. Dia pria bodoh itu.
"Papa, aku tidak mau tahu! Kamu harus membantuku menuntut Dania!" Aleksa merengek kepada pria itu, yang ternyata adalah Nadim, ayahnya. Bisa dibilang, dia dan Dania adalah adik dan kakak yang berbeda ibu.
"Kamu yang salah, Aleksa. Siapa yang mengajarimu menyiram orang dan bersikap tidak terpuji? Kamu sudah punya suami dan anak, tapi kelakuanmu masih seperti anak kecil!" Nadim menjawab dengan nada kecewa.
"Papa!" Aleksa berteriak tidak percaya.
"Membuat malu saja!" Nadim berbalik dan meninggalkan Aleksa yang masih terkejut. Dia keluar dari keramaian pesta, mengusap dadanya yang terasa sesak. "Untuk menebus kesalahan Papa, akan Papa balaskan perlakuan jahat Adhi dan Sonya. Papa janji! Papa akan kembalikan apa yang seharusnya menjadi milikmu," bisiknya pada dirinya sendiri, penuh dengan tekad.
Nadim berjalan ke parkiran dan menatap Dania yang tengah menangis dipelukan Samuel. Nadim benar-benar merasa bersalah pada putrinya. Andai waktu bisa diputar, ia ingin bertanggung jawab pada Mira dan membangun keluarga yang bahagia.
"Aku janji Mira, Dania akan mendapatkan haknya."
*****
Yang mau baca cepat silahkan ke karya karsa dan googleplay
PDF di 085727338246
Wattpad tetep lanjut sampai tamat!
![](https://img.wattpad.com/cover/373186641-288-k541770.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Wife For My Husband (On Going)
RomansaDania, seorang indigo yang sejak kecil dianggap sebagai aib oleh keluarganya, terutama oleh ayahnya yang lebih memihak ibu dan saudara tirinya. Kemampuan luar biasa yang dimilikinya muncul setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa ibunya puluha...