Pulang ke rumah lama kamu!

1.3K 40 77
                                    

Aiden memejamkan matanya. Dia tak bisa tidur. Pikirannya tertuju pada istrinya.

Apa Molly benar-benar tidur di luar? Dia tidak mau pergi dari rumah Aiden? Huh! Aiden kesal. Dia jadi merasa bersalah pada istrinya.

Padahal yang seharusnya merasa demikian adalah Molly. Perempuan itu sudah mempermainkan Aiden sejak awal mereka menikah.

Molly tahu Aiden yang rapuh. Dia memanfaatkan Aiden yang baru ditinggal mati oleh tunangan pria itu.

Aiden butuh orang di sampingnya. Dan Molly-lah yang bersedia. Aiden tidak menyangka justru Molly mengelabui dirinya yang lemah.

Mereka menikah. Pada malam pertama Molly mengaku padanya. Dia hamil anak pria lain.

Molly butuh Aiden agar anaknya tidak lahir tanpa ayah, sebab ayah kandung anak itu tak mau bertanggung jawab.

Aiden jadi gelap mata. Kelembutan tak ada lagi di dalam dirinya. Dia menguasai Molly dengan kasar. Menerjangnya tanpa ampun setiap malam.

Hingga menyebabkan darah keluar dari Molly. Dia keguguran setelah Aiden memperlakukannya dengan keji.

Pada saat itu Aiden iba pada Molly. Terang Molly sedih kehilangan bayi dalam kandungannya.

Ingin Aiden menghiburnya, tapi mengingat bagaimana perempuan itu menipunya, Aiden jadi ogah menunjukkan keprihatinannya.

Justru Aiden puas. Dia telah menyingkirkan benih pria lain dari Molly. Sebaliknya Molly jadi orang yang pundungan.

Bisa saja dia marah pada Aiden. Meluapkan emosinya yang telah diperlakukan buruk oleh pria itu. Namun di sisi lain dia sadar, dialah yang membuat Aiden semurka itu padanya!

Suatu kali Molly pernah meminta cerai dari Aiden. Toh Aiden tak bisa memaafkannya. Dan dia tak perlu Aiden lagi untuk melindungi nama baiknya.

Aiden menolak. Dia memojokkan Molly yang tak mengindahkan sumpah perkawinan.

Namun apakah hanya Molly yang tidak menghargai sumpah perkawinan mereka? Tiga tahun sudah berlalu sejak Molly keguguran. Dan tak ada tanda-tanda Aiden mau memaafkan Molly.

Sikapnya yang dingin membuat Molly muak. Dia butuh suasana yang menghangatkan jiwanya.

Kaisan, mantan pacar yang dulu menaruh benih dalam dirinya, muncul lagi ke hidupnya. Menyampaikan permintaan maaf pada Molly lewat pesan singkat.

Dari pesan singkat, lanjut ke perbincangan melalui telepon, dan berujung janjian untuk bertemu lagi.

Molly rasa tak ada salahnya memberi kesempatan pada Kaisan. Siapa tahu saja Kaisan benar-benar menyesal telah meninggalkannya sampai Molly harus menikah dengan pria berhati batu seperti Aiden.

Pertemuannya dengan Kaisan diberitahukannya pada sang suami. Dia berharap suaminya semakin terhina dan mau melepaskannya.

Aiden bisa saja melepaskannya, tapi rasanya semakin menyakitkan baginya jika dia membiarkan Molly berbahagia sementara Aiden merana sendirian.

Kedua mata Aiden terbuka. Gelisah menguasai hatinya. Dia turun dari tempat tidur, berjalan ke ruang tamu.

Dari balik tirai jendela dilihatnya Molly yang duduk di teras depan. Aiden menarik napas berat.

Dia keluar. Menegur istrinya, "Hey! Mau dilihat tetangga? Sengaja, mau bikin malu saya?"

Molly belum tidur. Dia mendongak, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa di sini?" Aiden lanjut bertanya.

"Kan aku tidak diperbolehkan masuk."

"Ya pulang dong ke rumah lama kamu!" jawab Aiden kesal.

"Sudah malam. Abangku tidak akan menerima kehadiranku," kilah Molly.

"Kalau sudah tahu masih butuh saya, kenapa masih main gi!4 sama mantan pacar kamu?" Belum sempat Molly menjawab, Aiden menyela, "Ayo masuk. Bicara di dalam saja."

"Dari tadi kek! Aku kan kedinginan di luar!" dumal Molly. Dia berjalan ke dalam rumah mendahului Aiden.

Di belakangnya Aiden menarik napas panjang. Semoga dia tidak menyesal membawa masuk wanita itu lagi.

** i hope you like the story **

Dont Ever Let Me Go | 21+ #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang