PROLOG

6.4K 49 46
                                    

Mata Molly membelo saat Aiden membukakan pintu untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Molly membelo saat Aiden membukakan pintu untuknya. Molly tidak menyangka Aiden masih bangun pada pukul 22.30 hari itu.

"Ngapain kamu pulang?" tanya Aiden, berdiri menjulang dekat pintu. Pria jangkung berwajah tirus itu menghalangi istrinya masuk ke dalam rumah. "Sana! Melac*r saja dengan mantan pacarmu!"

"Mas Ai! Ngomongnya kayak gitu sih," protes Molly.

"Saya tidak mau ya, kamu tinggal lagi sama saya," sahut Aiden sengit. Kekecewaan dan amarah terlihat jelas dari sorotan matanya. "Saya ini sudah baik sama kamu! Saya nikahin kamu. Saya tampung kamu. Tapi apa? Apa balasan yang saya terima?!"

"Mas Ai, dengar penjelasanku dulu..."

"Nggak! Pergi sana!"

"Yah... Ke mana? Ini kan rumahku juga."

"Ke mana kek! Kamu juga gak butuh saya, kan."

"Aku tidak akan pergi. Aku tidak mau jauh dari Mas Ai."

"Manis amat mulutnya!" dengus Aiden jengkel. "Yang jelas kamu tidak akan saya kasih masuk!"

"Ya sudah saya tidur di luar juga tidak apa-apa," kata Molly murung.

"Terserah!"

Pintu dibanting keras di hadapan Molly. Dia menggigit bibirnya. Kemudian duduk di kursi dekat pintu.

Don't Ever Let Me Go

Dont Ever Let Me Go | 21+ #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang