Kenapa saya harus bertahan sama Mas?

197 31 21
                                    

"Saya... saya nggak enak mandi sama kamu," kilah Aiden panas-dingin. Dia amat bergair4h tapi pada saat yang sama dia melawan hasratnya untuk menyakiti Molly.

Tambah bingunglah Molly mendengarnya. Sebelumnya mereka pernah mandi bareng. Ralat. Bercint4 di bawah shower. Ini bukan hal yang baru bagi mereka.

Namun baru kali ini Aiden menarik diri untuk tidak melakukannya.

Molly cemberut. Dia kemudian mengangkat mukanya. Melotot. "Aku sebau itu ya, Mas? Kan... kan bisa disabunin! Mas nggak mau itu sama aku?"

"Molly."

"Apa, Mas?"

Ah persetan. Aiden tidak mengindahkan ketakutannya. Sejak kapan dia dihantui kegelisahan karena dia tak mau menyakiti istrinya.

Dikecupnya lagi bibir istrinya. Lalu dibawanya juniornya masuk ke dalam Molly.

Mata Molly membeliak. Bukan karena suaminya menyakitinya. Cara Aiden mendorongnya lain daripada biasanya.

Aiden tega. Tak ada kelembutan. Tapi tidak pada saat itu. Dia memulainya dengan perlahan-lahan. Membawa Molly pada masa lampau. Tepatnya ketika malam pertama mereka.

Lama-kelamaan terjangannya menguat. Molly masuk ke dalam pelukan pria itu. Wajahnya bersandar di bahu Aiden saat Aiden memasuk-masukinya.

"Molly," bisik pria itu, sebelum akhirnya mereka mencapai titik kepu4san itu. Aiden mencium pipi Molly. Bibirnya bergeser ke mulutnya.

Naif Molly. Berpikir suaminya tidak akan kasar lagi padanya. Suaminya masih ingin melakukannya.

Tubuh Molly diputar. Kedua tangannya bertumpu pada tembok. Molly menahan sakit saat sesuatu menggesek di bawah belakang sana....

Aiden tak bisa melawan kekesalannya terhadap Molly. Dia tidak mampu menyingkirkan bayangan Molly yang menipunya. Meraih kenikmatan dari Kaisan. Membiarkan tubuhnya dijajaki pria itu....

"Mas!" jerit Molly menangis.

Dia dipeluk. Peluk bukan kata yang tepat. Tubuhnya dikunci dari belakang oleh kedua lengan Aiden.

Kaku tubuh Molly saat Aiden menungg4ng!!!nya begitu. Sampailah pria itu meraup kenikmatannya sendiri.

Dilepaskannya Molly.

Ketika Molly menoleh, pria itu menyodorkan sampo. "Ayo kita mandi. Biar kamu juga cepat packing nya."

Berat hati Molly mengangguk. Mereka membersihkan diri masing-masing.

Selepas mandi dan mereka sudah memakai piyama, mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Aiden lelah. Dia telentang di atas tempat tidur. Perlahan dipejamkan kedua matanya.

Sementara Molly sibuk mengeluarkan koper dari lemari. Dan meraih barang-barangnya untuk dimasukkan ke koper.

Barang Molly tidak banyak. Dia cuma punya beberapa baju. Tiga tas. Dan riasan serta perawatan wajah dan badannya.

Molly menghela napas panjang. Ditariknya retsleting koper besar itu. Lalu setelah koper itu tertutup dia naik ke atas tempat tidur.

Dia menjadi galau. Apakah dia tidur di samping Aiden malam itu? Masih maukah suaminya seranjang dengannya? Kemarin saja dia tidak mau satu kasur dengan Molly.

Molly turun dari tempat tidur. Dia memilih tidur di sofa.

Mata Aiden terbuka. Dia memandang Molly yang rebahan dengan posisi menyamping di atas sofa.

"Molly," panggil pria itu lirih.

"Apa, Mas?"

"Kenapa kamu ingin pergi?"

"Kenapa saya harus bertahan sama Mas?" balas Molly datar.

"Saya sudah baik sama kamu."

"Baik apa. Masa baik seperti itu."

"Saya penuhi apa yang kamu mau. Saya kasih tempat tinggal. Saya tidak mempermalukan kamu yang sudah hamil luar kawin. Padahal kan saya bisa saja..."

"Sudahlah, Mas, bukan ini yang aku mau," potong Molly kesal. "Aku maunya Mas berusaha untuk cinta sama aku. Tapi Mas tidak bisa, kan? Aku sudah mendustai Mas. Mas tidak bisa memaafkan aku. Maaf saja tidak mampu Mas lakukan apalagi mencintai aku!"

Molly menarik napas panjang. Dia menutup matanya. Tak lama kemudian terdengar dengkurannya yang halus.

Aiden masih terjaga. Dia menghampiri Molly. Diangkatnya Molly dari sofa, lalu hati-hati disandarkannya di atas tempat tidur.

Pria itu telentang di sampingnya. Membawa kepala perempuan itu ke dadanya.

Mereka tidur saling berpelukan.

** i hope you like the story **

Dont Ever Let Me Go | 21+ #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang