Pengobatan

287 11 0
                                    

Para dominan menggempur para istri hingga jam 12 siang. Bahkan bodyguard yang menjaga depan pintu harus menggunakan penutup telinga agar tidak terdengar.

  Kembali ke cerita..

  “ Kami pulang!!!! ”

  “ Astaga… Apa kalian terlalu kasar pada anakku? ” cemas Andra, melihat anaknya tertidur di gendongan Revan.

  “ Mereka yang memulai. Jadi, kami memberitahukan hadiah yang setimpal, ” jawab Raka.

  Tak lama kemudian para bocil datang dari lantai atas. Mereka berlari menuju para pria berkumpul.

  “ Kenapa papi digendong? Papi sakit? ” ucap Fyan.

  “ Iya. Papi sakit gara-gara papa, ” jawab Andra.

  “ Dady nggak boleh deket papa! Nanti sakit! ” ucap Fero dan Zero hanya menganggukkan kepalanya.

  “ Papi digendong grandpa aja. Nanti papa buat papi sakit, ” ucap Fyan.

  “ Nanti Xaviel pukul ayah! Buat papah marah! ” ucap Xavier galak.

  Para dominan kecuali Liam hanya bisa pasrah. Diam-diam para istri tersenyum tipis.

  “ Pahlawan kecil, ”

  “ Fiks! Gw harus kasih imbalan untuk bocil kebanggaan gw, ”

  “ Bisa istirahat, ”

***

  2 jam para menantu Roshan diperiksa oleh Niel. Para bocil tidur siang setelah perdebatan panjang oleh para ayah, yang hasilnya para bocil yang menang. Sedangkan, para dominan kena imbasnya. Yaitu, harus membelikan mainan untuk anak-anaknya dan tak boleh pulang sebelum jam 9 malam, selama seminggu.

  “ Kenapa papah tidak mendukung kami? Kami anak-anakmu, ” ucap Raka melas.

  “ Papah hanya tak ingin kena imbasnya saja, ” jawab Roshan enteng.

  Ketiga anaknya hanya bisa pasrah. Liam sedang menemani Erza tidur, setelah diperiksa.

  “ Jangan pergi, ” cicit Erza.

  “ Iya-iya. Kakak tak akan pergi, sekarang kamu tidur. Nanti sore kita pergi ke istana, untuk ulang tahun kerajaan, ” ucap Liam yang masih senantiasa memeluk Erza.

  “ A-apa nanti banyak orang? ” tanya Erza.

  “ Tentu. Aku akan memperkenalkan calon permaisuri yang cantik ini, ” ucap Liam menggoda Erza.

  Tak ada sahutan dari Erza. Liam melihat Erza untuk melihat kondisinya.

  “ Ternyata sudah tidur, ”

***

  “ Yang Mulai? Maaf menganggu waktunya. Kerajaan tetangga meminta bantuan. Musuh semakin merajalela, yang mulia. Bahkan desa terpencil kena akibatnya, tuan. Mereka menjadi sandera musuh, ”

  “ Arghhhh… Apa yang diinginkan mereka? ”

  “ Mereka menginginkan sarung tangan darah dan juga kabut kegelapan, ”

  “ 2 benda itu sangat berbahaya! Bahkan tidak stabil! Apa mereka ingin membangun kan makhluk kegelapan? ”

  “ Sepertinya begitu, yang mulia. 2 benda itu warisan turun temurun dari 1 abad yang lalu. 2 benda itu yang membuka dan mengunci pintu besar kegelapan, ”

  “ Ya.. aku tau itu. Ayahku yang mengunci mereka setelah perang 100 tahun. Bahkan ibuku tewas dalam peperangan itu. Aku tak ingin kehilangan lagi, ”

  “ Berikan pesan pada musuh untuk melakukan gencatan senjata selama 5 hari! Dan beritahu mereka jangan melukai orang-orang desa! Tarik semua pasukan yang berjaga disana untuk meyakinkan mereka! ”

Momy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang