13

151 12 6
                                    

Yoongi dan Jennie duduk berlutut di hadapan Orang tua Jennie. Tiba-tiba Saja saat itu juga Ayah Jennie datang membuat mereka harus melakukan itu.

Mereka harus minta maaf atas apa yang mereka telah perbuat. Hamil di luar nikah tidak benarkan dalam ras dan agama manapun.

Ayah Jennie juga baru tahu putrinya sedang hamil. Ia terlalu sibuk hingga tidak bisa pulang.

"Aku akan bertanggung jawab" Kata Yoongi menunduk.

"Aku ingin menikahi Jennie, aku juga sudah melamarnya, tapi—"

Ibu dan Ayah Jennie menatap putrinya yang juga menunduk.

"Aku tidak siap menikah Appa. Jadi aku menolaknya" Kata Jennie.

"Apa Maksudmu?" Tuan Kim tampak menahan amarah.

Yoongi menatap Jennie yang terlihat ketakutan.

"Kau mengorbankan karirmu! Setidaknya kau menikah! Apa kata orang Kau hamil tapi tidak menikah?"

Jennie lupa. Yang tidak bisa ia kendalikan bukan media, tapi Ayahnya.

"Yeobo. Biarkan itu jadi pilihan Jennie. Lagi pula tidak akan ada yang tahu selama ini tidak bocor ke media." Kata Nyonya Kim.

"Kau membela anakmu sekarang?" Tuan Kim marah.

Yoongi lupa tujuannya datang ke sini untuk apa. Ia juga tidak berani membuka suara. Yoongi tahu Ayah Jennie itu salah satu orang penting di Korea dan orang berpengaruh di Korea.

"Menikahlah sebelum perut mu membesar." Kata Tuan Kim lalu pergi masuk ke dalam kamarnya.

Tidak ada yang bisa membantah Tuan Kim. Jennie menunduk menangis, nyonya Kim memberi kode pada Yoongi untuk menenangkan Jennie sementara dirinya pergi membujuk suaminya.

Yoongi hendak memberi pelukan pada gadis itu, tapi ponsel Jennie berdering hingga ia mengurungkan niatnya.

"Halo" Jennie mengusap air matanya setelah melihat siapa yang menelponnya.

"Tahan berita itu. Jangan keluarkan statment apapun dulu"

"Aku akan menghubungi mu segera" Jennie mematikan ponselnya lalu menatap Yoongi.

"Aku sudah tidak nafsu makan sekarang"

****

Jennie kembali ke apartemennya setelah ia bertengkar dengan Ayahnya. Jennie sedikit kesulitan apalagi ia tidak bisa makan meskipun ia sangat kelaparan. Tidak hanya di pagi hari, ia akan muntah setiap makanan masuk ke dalam perutnya. Ia hanya bisa makan makanan manis dan tidak bisa makan makanan berat.

Jennie sendirian. Ia tidak bisa memanggil Yoongi karena tahu pria itu sedang sibuk untuk konser finalnya beberapa hari lagi. Ia juga tidak bisa memanggil teman satu grupnya karena ketiga juga sedang sibuk dengan jadwal masing-masing.

"Apa harus?" Jennie mulai berpikir sambil mengelus perutnya.

Ayahnya menganggapnya aib sekarang. Ayahnya mungkin akan malu jika kolega bisnisnya tahu jika ia hamil di luar nikah.

"Aku masih ngidam Bibimbap buatan Yoongi Oppa" Jennie tiba-tiba sangat ingin makan bibimbap buatan Yoongi. Karena terakhir kali ia hanya menyuruh Yoongi pulang agar terhindar dari masalah.

"Oppa pasti sedang latihan sekarang" Jennie menyentuh cincin pemberian Yoongi yang tergantung di kalungnya.

"Apa aku samperin saja?" Jennie tersenyum.

Lebih cepat jika ia mendatangi Yoongi di perusahaannya.

"Tidak. Itu akan mengganggunya" Jennie menghentakkan kaki lalu mundur duduk di sofa.

DESTINED ( YOONGI X JENNIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang