14

106 9 3
                                    

Yoongi berjanji ingin menemaninya untuk cek up di dokter kandungan, tapi akhirnya Jennie pergi sendirian karena Yoongi ada urusan mendadak yang tidak bisa ia batalkan.

Jennie tidak berharap lebih pada Yoongi sekarang, mengingat pria itu sedang sibuk mempersiapkan konser penutupnya.

"Aku akan meresepkan obat pereda mual dan beberapa vitamin yang harus di habiskan."

Jennie tersadar dari lamuannya setelah mendengar suara dokter.

"Aku tahu ini sulit, tapi ku harap Nona Jennie bisa mengontrol stres. Stres akan berpengaruh pada perkembangan janin anda" Kata Dokter.

"Iya dok" Jawaban singkat dari Jennie.

"Dokter aku ingin bertanya" Jennie meremas tangannya yang mulai dingin.

"Ya, silahkan."

"Apa aku boleh egois? Orang-orang menyuruhku untuk mempertahankan bayi ini dan segera menikah. Tapi, aku takut. Bukan karena memikirkan karirku yang mungkin akan berakhir, tapi aku dan Ayah bayi ini putus sebelum tahu kalau aku sedang hamil."

"Aku tidak takut dengan karirku yang hancur. Tapi aku takut membuat satu ikatan dengan orang yang awalnya tidak ingin membuat komitmen. Dia menyukaiku. Tapi dia lebih menyukai pekerjaannya. Dia bilang akan bertanggung jawab. Tapi aku tidak yakin hubungan kita apa masih akan sama seperti dulu."

"Aku tidak ingin kembali bersamanya karena alasan anak ini. Aku ingin egois Dok" Mata Jennie sampai merah saat curhat dengan dokter kandungan perempuan itu.

"Sejak awal aku ingin menggugurkannya"

Dokter itu sampai terdiam. Dalam medis tentu tindakan itu tidak di perebolehkan jika tidak terdapat kelainan pada janinnya.

Tapi, ini juga menyangkut mental sang ibu yang akan mengandung nya selama sembilan bulan.

***

Jennie keluar dari ruangan dokter dengan wajah murung dan menundukan kepalanya. Ia melangkah tanpa melihat ke arah depan.

"Awas!" Jennie hampir menabrak tembok, untung Yoongi datang tepat waktu dan menariknya untuk menghindar.

"Oppa"

Ekspresi Jennie berubah menjadi terkejut melihat Yoongi.

"Maaf karena datang terlambat" Kata Yoongi.

Jennie melihat sekeliling takut ada yang melihat mereka. Jennie hanya memakai topi untuk menutupi sedikit wajahnya dan Yoongi tidak memakai penyamaran apapun di sana.

"Ini resep Obatnya ya? Kau duluan ke mobilku, aku tebus obat ini dulu" Yoongi memberi Jennie kunci mobilnya.

Padahal Jennie membawa mobil ke rumah sakit, tapi dia diam saja dan menerima kunci mobil Yoongi lalu pergi. Sementara Yoongi pergi ke apotek untuk menebus obat yang di resepkan dokter untuk Jennie.

Sementara Jennie buru-buru masuk ke dalam mobil Yoongi sebelum ada yang mengenalinya. Jennie bersandar dengan nyaman lalu menghidupkan AC sambil menunggu Yoongi datang.

Tak lama kemudian Yoongi datang membawa kantong berisi obat dan vitamin untuk Jennie.

"Sudah makan?" Tanya Yoongi setelah masuk dan memakai sabuk pengaman.

"Sudah. Tadi sebelum ke rumah sakit" Kata Jennie.

"Aku ingin bertemu seseorang, kau ingin ikut?" Yoongi bertanya pada Jennie sebelum pergi.

"Kalau tidak—"

"Aku ikut" Jennie menyela ucapan Yoongi.

Yoongi tersenyum lalu membawa mobilnya dengan tenang dan sangat hati-hati. Tidak pelan, tapi ia berusaha untuk tidak mengebut.

DESTINED ( YOONGI X JENNIE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang