Semesta dan Sisinya [✔️]

26. Lama tidak bercerita

Ceritanya bosenin ya guyss 😔

Maaf yaa...🙏

Aku sudah berusaha yang terbaik :)

(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)

-----

06 April 2019

Kurasa sudah cukup lama aku tidak menulis cerita. Tulisanku terakhir kali yaitu pada hari valentine waktu itu. Hari ini aku akan memberitahu kalian tentang bagaimana perkembangan hidupku. Sebenarnya tidak ada banyak perbedaan dibandingkan dengan sebelumnya. Hidupku masih sama. Ayah dan ibu tetap tidak memperhatikanku. Tetapi, kalian harus tau, kalau sekarang nilai-nilai tugasku sudah banyak peningkatan. Guruku bilang, jika aku bisa mempertahankan nilai bagusku sekarang ini atau bahkan belajar lebih keras lagi, kemungkinan besar di ujian semester kenaikan kelas nanti, aku akan dapat nilai sempurna.

Tidak sia-sia aku belajar dengan keras dan bersungguh-sungguh selama beberapa bulan ini. Demi menepati ucapanku kepada ayah dan ibu waktu itu.

Akan aku buktikan kalau aku juga bisa menjadi yang terbaik dan pantas untuk mendapatkan pujian dari mereka.

Oh iya, kalian juga harus tau kabar tentang bunga yang Semesta beri waktu itu. Bunga itu tumbuh dengan baik dan cantik sekali. Selain itu, aku dan Semesta sudah menjadi lebih akrab sekarang. Kami sudah lebih sering bertegur sapa dan sesekali mengobrol bersama. Terkadang aku harus pergi diam-diam untuk bisa bertemu dengan Semesta. Karena jika Bintang tau, dia akan mengganggu kami.

Aku masih belum mengerti kenapa Bintang menjadi begitu sensitif jika melihat aku berinteraksi dengan Semesta. Raut wajahnya akan berubah menjadi garang dengan tatapan yang tajam.

Sahabat laki-lakiku itu selalu berkata tidak suka melihat aku bersama Semesta. Padahal semua orang tau bahwa seorang Semesta Buana begitu baik hati.

Setiap kali aku sedang bersama Bintang, ia akan menarikku menghindar ketika tidak sengaja akan berpapasan dengan Semesta. Setidak suka itu dia melihatku bersama Semesta Buana.

Dan hari ini aku sempat protes kepadanya karena sikapnya yang berlebihan.

"Kenapa kau sebenci itu kepadanya?" tanya Sisi kepada Bintang.

Saat ini, mereka berdua sedang duduk santai di tepi lapangan. Menonton siswa lain yang sedang bermain bola basket.

Bintang menatap Sisi dengan posisi kedua tangan di belakang, menumpu tubuhnya seperti sedang bersandar. Lalu laki-laki itu berkata, "Aku tidak benci. Hanya tidak suka melihatnya denganmu."