25. Valentine

9 2 0
                                    

Kalau ada typo atau kalimat yang gak jelas, tolong kasih tau ya guyss biar aku revisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau ada typo atau kalimat yang gak jelas, tolong kasih tau ya guyss biar aku revisi. Soalnya kadang wattpadku meskipun udah di edit berkali-kali tetep gak ke simpen revisinya. Jadi takutnya kelewatan pas benerin kalimat. 🙏


(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)


-----




14 Februari 2019

Seperti biasa, sekolah dengan suasana ramai dan gaduhnya. Di tempat ini benar-benar nampak sibuk sekali. Ada yang sibuk bergosip, bermain, dan bahkan ada yang sibuk mencari tempat nyaman untuk tidur disela jam istirahat.

"Tadaa~" Flora mengeluarkan 2 bungkus coklat dari dalam tasnya. "Ini untuk Sisi dan yang ini untuk Bintang."

"Hari ini valentine," serunya.

"Aku juga ada," sahut Sisilia. Gadis itu mengeluarkan 2 kotak yang isinya macam-macam permen coklat. Sengaja ia siapkan sejak dua hari yang lalu, khusus untuk kedua teman baiknya.

"Dari Bintang mana?"

Flora dan Sisilia menatap laki-laki itu. Menantikan hal apa yang akan diberikan oleh seorang Bintang Pradipta. Namun nyatanya, teman laki-laki itu hanya diam sambil mengangkat kedua tangannya. Menunjukkan kedua telapak tangan dan memperlihatkan bahwa dia tidak membawa apa-apa.

"Apa hari valentine wajib memberikan coklat?" ucap laki-laki yang duduk di depan Sisilia.

"Tidak juga sih."

Bintang berdiri sembari menepuk kedua telapak tangannya. "Baiklah. Karena kalian memberikanku hadiah, jadi hari ini aku akan mentraktir kalian makan sepuasnya."

Tatapan sayu kedua gadis di depannya itu seketika berubah menjadi antusias, setelah mendapat kupon makan gratis dari Bintang Pradipta. Memangnya siapa yang tidak semangat jika mendapat tawaran seperti itu. Sepertinya semua orang juga akan menerima dengan semangat ajakan itu. Asalkan tawaran itu bukan dari orang asing yang mencurigakan.

"Bintang!"

Ketiga orang yang sedang berjalan menuju kantin, serentak menoleh ketika ada manusia lain yang memanggil nama dari salah satu di antara mereka.

Terlihat seorang siswi perempuan melangkah mendekat ke arah ketiga sahabat itu. Sambil membawa bingkisan di tangannya, gadis cantik itu berhenti tepat di depan Bintang. "Untukmu," ucapnya.

"Aku tidak sedang berulang tahun," cetus Bintang.

"Ini hadiah hari valentine. Ada surat di dalamnya, pastikan kau baca yaa." Gadis itu meraih tangan Bintang dan menaruh bingkisan itu di genggamannya. Dan tanpa menunggu respon dari lawan bicaranya, ia langsung berlalu pergi. Namun sebelum pergi, gadis berkuncir satu itu menatap sinis ke arah Sisilia dan Flora. "apa-apa dia menatap kita seperti itu," ketus Flora.

Semesta dan Sisinya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang