Chapter 29

130 22 2
                                    

Sebelum baca. Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Kalau ada yang Typo harap maklumi ya. Belum aku revisi soalnya. Besok baru sempet aku revisi kalau ada kesalahan dalam penulisan kata.Terimakasih🥰🥰

HAPPY READING

🍁🍁🍁

Alenka tengah berbaring dengan kedua kaki yang terulur diatas pangkuan Varen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alenka tengah berbaring dengan kedua kaki yang terulur diatas pangkuan Varen. Pria itu memijat pelan kedua kaki Alenka secara bergantian dengan lembut. Usia kehamilan yang sudah menginjak sembilan bulan membuat Alenka kerap kali merasakan pegal di tubuhnya bahkan pinggang juga merasakan nyeri. Terkadang Varen meringis saat melihat Alenka yang terlihat kesusahan saat melakukan aktivitas ringan.

" Terima kasih Varen, kakiku sudah tidak pegal lagi. "

" Benar? " Tanya Varen dan mendapat anggukan dari Alenka.

Varen merendahkan tubuhnya, lalu mendekatkan telinganya pada perut besar Alenka. Mengecupnya dan mengusapnya lembut, menyalurkan kasih sayang kepada calon buah hatinya yang menunggu hari akan lahir ke dunia.

" Hallo jagoan Ayah. Sehat-sehat didalam. Ayah tidak sabar menunggu kamu. " Ucap Varen dengan mengecup lembut perut Alenka lagi. Tangan Alenka terulur menyentuh rambut hitam legam Varen. Memberikan sedikit usapan di kepala pria tersebut.

Kedua pasang mata Alenka dan Varen berbinar saat mendapat tendangan lembut di perut besar Alenka. Seakan buah hatinya memahami bahwa kedua orang tuanya sedang menyapanya dengan hangat. Membuat sepasang suami istri itu tersenyum penuh kebahagiaan.

" Baby merespon. " Ucap Varen penuh antusias.

" Baby sangat aktif sekali, sepertinya sedang bergulat di dalam sini. " Ucap Alenka dengan sedikit lelucon. Namun Varen tidak tertawa. Pria itu hanya menatapnya dengan meringis.

" Apa tidak sakit sayang? Melihatmu seperti ini saja aku tidak tega. " Ucapnya dengan penuh kekhawatiran.

" Hmmm rasanya tidak semenyakit—— "

Ucapan Alenka terhenti saat tiba-tiba perutnya merasakan sakit yang begitu hebat. Kedua tangannya spontan mencengkram lengan Varen kencang.

" Ahh. Perutku. "

" A—ada apa Alenka? " Tanya Varen panik.

" Perutku...Perutku sakit Varen. Ahhh. " Rintih Alenka dengan cengkraman yang semakin erat di lengan Varen.

" Apa sudah waktunya? Tapi jadwalnya— " Ucapan Alenka kembali terhenti saat Varen dengan cepat mengangkat tubuh Alenka di dalam gendongannya.

ALENKA | chanrose [COMPLETE]  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang