Chapter 28

59 20 0
                                    

Sebelum baca. Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Kalau ada yang Typo harap maklumi ya. Belum aku revisi soalnya. Besok baru sempet aku revisi kalau ada kesalahan dalam penulisan kata.Terimakasih🥰🥰

HAPPY READING

🍁🍁🍁

" Tidak mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Tidak mungkin. "

" VAREEENNNN. "

Alenka terbangun dari tidurnya. Beribu peluh membasahi sebagian dari tubuhnya. Jantungnya berdebar, tubuh gemetar serta napas yang tersengal-sengal seakan ia berlari berpuluh-puluh kilometer. Mimpi buruk yang baru saja Alenka alami seakan begitu nyata.

" Ada apa Alenka? " Ucap Dimas berlari ke dalam kamar Alenka setelah mendengar teriakan wanita itu.

Alenka terdiam. Tangannya menggenggam erat pada selimut putih tebalnya. Kedua netranya menatap Dimas dengan sorot mata ketakutan. Bahkan anak rambutnya basah akibat peluh yang keluar dari pori-pori kulitnya. Hingga setetes air mata tanpa diminta jatuh dari pelupuk matanya.

" Ada apa? Kamu mimpi buruk? " Tanya Dimas sekali lagi. Dan Alenka mengangguk lemah.

Dimas semakin mendekati Alenka. Menarik tubuh gemetar wanita itu dan memeluknya erat. Tangannya mengelus surai panjang Alenka lembut. Guna menenangkan wanita itu untuk kembali tenang.

" Ada aku disini. " Ucap Dimas.

" Aku takut Dim. Mimpi itu seperti nyata. " Isak Alenka.

" Kamu mimpi apa? " Tanya Dimas dan Alenka terdiam, terdapat keraguan untuk menjawab pertanyaan pria itu.

" Tidurlah, aku akan menjagamu disini. Jangan takut. Ada aku. " Ucap Dimas kembali.

Alenka menganggukkan kepalanya, lalu kembali membaringkan tubuhnya. Sedangkan Dimas, pria itu menyelimuti Alenka sampai sebatas dada wanita itu. Hingga akhirnya, Alenka kembali memejamkan kedua matanya.

Melihat Alenka yang kembali tertidur, Dimas beranjak dari tempatnya. Lalu berjalan keluar dari kamar Alenka. Sebelum ia meninggalkan Alenka, netranya menatap wanita hamil itu dalam.

Kedua netra Alenka kembali terbuka. Lalu mendudukkan tubuhnya dan bersandar pada kepala ranjang. Sejujurnya ia tidak tidur, Alenka hanya berpura-pura dihadapan Dimas. Dengan alasan ia membutuhkan waktu sendiri untuk ketenangannya.

Beberapa menit yang lalu dia bermimpi buruk. Mimpi yang membuatnya sangat ketakutan. Mimpi yang seakan begitu nyata. Bahkan mimpi yang membuatnya tidak bisa tertidur nyenyak kembali seperti sebelumnya. Mimpi itu benar-benar mempengaruhinya. Mimpi yang bersangkutan dengan keselamatan Varen, laut dan awan hitam. Alenka tidak ingin berpikir jauh. Ia hanya berdoa semoga mimpi itu hanyalah sebagai bunga tidur.

ALENKA | chanrose [COMPLETE]  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang