Chapter 20

199 20 1
                                    

Sebelum baca. Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Kalau ada yang Typo harap maklumi ya. Belum aku revisi soalnya. Besok baru sempet aku revisi kalau ada kesalahan dalam penulisan kata.Terimakasih🥰🥰

HAPPY READING

🍁🍁🍁

Varen mengetukkan jarinya beberapa kali di meja kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Varen mengetukkan jarinya beberapa kali di meja kayu. Ucapan Alenka beberapa hari yang lalu masih terus berputar di kepalanya. Namun walaupun demikian, sebuah informasi yang Alenka ucapkan masih tidak Varen percayai sampai saat ini. Menurutnya semua yang Alenka ucapkan hanyalah sebuah omong kosong belaka yang tidak berdasar. Dan Varen meyakini itu. Karena menurutnya seorang Avinka tidak mungkin melakukan hal keji sebagaimana yang dituduhkan oleh Alenka. Terlebih lagi disaat mereka masih menjalin sebuah hubungan.

Sebuah suara pintu terbuka menyadarkan Varen dari lamunannya. Dengan seorang wanita masuk membawa sebuah map berwarna merah. Dahi Varen mengernyit, cukup terkejut atas kedatangan Alenka setelah beberapa hari terjadi perang dingin diantara mereka.

" Ada apa kau datang kesini? " Tanya Varen acuh tak acuh.

Tanpa menjawab pertanyaan sang suami, tangan kanan Alenka mengulur meletakkan sebuah map yang dibawanya tepat di atas meja kerja Varen.

" Apa ini? "

" Bukalah. " Balas Alenka dingin.

Kedua netra Varen melihat ke arah Alenka sekilas, hingga akhirnya pandangannya jatuh kepada map yang berada dihadapannya. Tangannya lalu meraih benda tersebut dan membuka.

Netra Varen bergerak dari sisi kiri lalu ke sisi kanan. Membaca dan memahami setiap kata yang terdapat pada kertas berwarna putih dengan wajah terlihat datar dan dingin.

" Jadi kau datang kesini hanya ingin memberikan surat ini? "

Tanya Varen setelah membaca surat yang baru saja di bawa Alenka. Lalu meletakkannya tepat di atas keyboard seakan kertas itu tidak menarik baginya.

" Tanda tanganilah. "

Melihat Varen tidak melakukan sesuatu yang diharapkan olehnya. Membuat Alenka menyadarkan sang suami maksud dan tujuan dirinya datang ke kantor Varen.

Varen tersenyum tipis. Lalu tangannya memindahkan kertas itu dan meletakkannya tepat di atas tumpukan berkas-berkas yang akan dibuang oleh Varen.

" Mengapa kau letakkan kertas itu disana, Hah! " Ketus Alenka.

" Apakah ada yang salah dengan itu? Bukankah kertas itu adalah sampah seperti kertas-kertas lainnya? "

Ucap Varen acuh tak acuh lalu melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda beberapa menit. Melihat hal tersebut tentunya membuat Alenka geram. Kedatangannya seakan tidak dihiraukan oleh pria tersebut.

ALENKA | chanrose [COMPLETE]  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang