tepat di esok malam setelah mengetahui posisi Ryan, para pilot tobot langsung di kirim untuk observasi lapangan disana, hanya dylan dan kory serta nathan yang di kirim..sisanya membantu di markas.
"menurut mu, neon ada sangkut paut nya tidak sama masalah kali ini?" celetuk kory yang sedang berjalan di hutan hutan bersama dylan yang mencoba membuka radarnya.
dylan mengerut kan alis nya bingung
"apa maksud mu? sangkut paut apa?" tanya balik dylan tanpa menoleh atau melirik sedikit pun ke arah kory, kory menaruh kedua tangan nya menyilang di belakang kepala nya."kemarin, kata officer oh, kalau ryan pergi dengan neon.." ucap kory dengan suara pelan dan melirik ke arah dylan yang sibuk melihat arah radar.
"kita tidak bisa salah sangka, kita perlu cari tahu kebenaran sebelum menghakimi neon, tapi kalo itu memang dia, aku pasti marah." ucap dylan akhirnya menemui titik radar "dylan kory, disini." ucap nathan dari tobot ke tokey dylan sambil mengirim lokasi.
"ayo." ucap dylan berjalan lebih cepat, kory melihat ke arah dua tobot di belakang mereka dengan maksud 'bagaimana tanggapan kalian soal neon' tobot Z mengangguk dengan pose aku tidak tau sedangkan Y "anak itu selalu mencurigakan, aku tidak tau kali ini betulan atau tidak" ucap Y.
kory mendengkur malas dan berjalan lari mendeketi dylan, mereka tiba di sebuah tempat bertembok hitam yang hampir menyatu dengan warna malam.
"ini tempatnya" ucap dylan bisik mencoba menganalisa tembok ini "nathan, coba liat dari atas" suruh kory dari tokey nya ke nathan sambil menunjuk ke arah atas tembok ini.
nathan menurut dan mengecek dengan jarak yang lumayan jauh karna takut ada detector nya
"sheild, sheild biasa sih dan memang benar cuman ada satu saja markas nya, tapi lumayan besar" kata nathan sambil memutari markasnya dari luar sheild."Z, coba analisis tembok ini bisa di hack atau tidak, sepertinya tembok ini punya sistem keamanan yang tidak begitu kuat.." suruh dari dylan ke arah tobot merah nya itu, Z mengangguk paham dan mulai berjongkok dan menganalisa keamanan tembok itu.
kory dylan dan nathan juga harus memikir kan cara lain, karna dengan mereka bisa menghack tembok ini pun mereka tidak bisa langsung masuk karna pasti akan membuat perang antara markas itu dan tobot jadi mereka harus memcari cara masuk tanpa membuat detector atau siapapun mengetahuinya.
"nathan apa ada cara lain untuk kita masuk?" ucap kory sambil memberi bahasa tubuh 'aku akan memutari tembok ini' ke dylan yang fokus bersama tobot X menganalisis dan dylan hanya mengangguk.
nathan terdiam beberapa saat masih memutar mutarkan W di atas untuk mencari sesuatu yang bisa mereka gunakan untuk masuk ke dalam bangunan itu.
kory nerjalan hingga ke arah belakang benteng.
dan melihat di bagian belakang nya ada sungai yang kotor akan limbah dari dalam benteng itu."ew, kotor sekali sungai nya..ini namanya pencemaran lingkungan." ucap kory di iringi anggukan dari tobot birunya.
tobot biru itu menyadari adanya saluran pembuangan yang lumayan besar dari yang tertangkap di pinggir bawah tanah jurang nya, belum sempat dia melakukan apapun suara tembakan laser terdengar, dia menoleh cepat dan betul saja..Nathan sedang di tembaki karna dia terlalu terbuka di udara.
"Nathan! Mundur!" ucap kory dengan tokey nya dan menyuruh untuk mundur sambil kembali berjalan kembali ke Dylan, dia melihat Dylan dengan maksud bertanya "sudah bisa?" Tanya nya ke Dylan dengan via tatapan saja.
Dilan yang mengerti itu langsung menggelengkan kepalanya dan Dan memundurkan langkahnya sedikit menjauh dari pintu memberi tanda ke kory bahwa mereka harus kabur sekarang.
kory yang mengerti menganggukan kepalanya dan berkata kepada dylan untuk "mundur dan jangan menyerang atau memberikan tanda kepada mereka" lewat tokey nya
mereka berhasil lari dari situ hanya membawa informasi sekecil itu mereka harus kembali ke markas, di tengah perjalanan mereka Dilan akhirnya membuka suara dari keheningan.
"gerbang itu bisa di sambungkan dengan perisai yang melindungi atas markas itu." Ucap Dilan dengan maksud bahwa mereka bisa menghack pelindung di atas markas milik lawan mereka hanya dengan menghack pintu gerbang lawan.Sekarang pilihan mereka hanya dengan masuk paksa dan mempertaruhkan tobot atau menunggu waktu yang tepat namun membiarkan Ryan tersiksa di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whatever our problems - we are still twins.
Acciónbercerita tentang ryan dan kory yang selalu bertengkarkarna hal sepele, tapi bagaimana pun mereka tetap saudara.. kory sangat tidak tega bila kakaknya bersikap melas sedih ke hadapan nya saat ia marah dengan kakaknya itu. walaupun sedang bertengkar...