"dia berhasil keluar dari kamar nya.. bagaimana?" bingung laki laki itu yang sedang menghadap ke komputer yang sedang di buka oleh lelaki yang lebih tuan di depannya "dia pintar, kau lupa itu?" jawab lelaki yang seumuran dengan nya yang berada di samping nya.'iyasih..' gumam lelaki itu.
"kita tidak mungkin masuk kesana..kita butuh dia untuk mencari jalan keluar" laki laki kedua yang lebih tua itu akhirnya berbicara "tapi bagaimana yah?" tanya nya ke laki laki yang barusan bicara, limo.
"kita awasi saja dia terus" jawab limo ke putranya, kory yang berada di samping dylan pun ikut mengangguk.
ryan pov
di dalam hati ryan, dia sudah menggerutu melihat lalat yang mengikuti dia, bisa saja dia akan menghancurkan lalat itu namun dia tidak mungkin berbuat itu.
ryan berlari cepat kearah ruangan komunikasi yang dia mengerti arahnya di map itu, berhenti di depan pintu sebelum dia mengambil tongkat bisbol yang ada di gudang sebelum ruang komunikasi.
ryan meneguk liurnya dengan takut, dia memegangi tongkat bisbol nya dengan erat.
berjalan mendekati ruangan itu dan memasuki pin yang dia baca di ruangan dokumen tadi, pintu terbuka..dia tak melihat siapa pun sebelum dia masuk suara langkah kaki cepat mendatangi nya, setelah kakinya memasuki ruangan pintu itu tertutup tepat di depan bikerbot yang mengejarnya.dia melihat panik kearah pintu itu, melihat kearah samping pintu yang tertunjuk tanda 'lock' dia melompat untuk meraihnya dan memencet nya.
ryan yakin pintu terkunci, dia mundur sambil mengatur nafasnya dan mendarat kan badanya di kursi yang bisa berbutar, dia memutar kan kursinya kearah sebaliknya tetap dengan dia duduk di atas kursi itu.
ryan baru sadar, dia kesini karna harus melakukan sesuatu.
dia melihat bingung semua tombol disitu, dia memperhatikan nya satu persatu tapi sekarang itu bukan urusan nya, hal pertama adalah membuka telepon komunikasi ke markas tobot.
ryan berjalan kearah mesin komunikasi, dia memasukan id markas tobot di channel walkietalkie milik tobot, menarik nafas sebeluk akhirnya-
"teman teman!"
suara yang seperti habis di kejar kejar masuk ke walkietalkie milik dylan dan kory.
dylan menarik cepat walkietalkie nya dan mendekati nya ketengah tengah dia dan kory."RYAN??" teriak kory penuh khawatir.
"aku mencoba sebisa ku untuk melakukan sesuatu disini.." ucap ryan dengan suara yang bergetar juga dan background suara di belakang ryan adalah suara diluk yang sedang marah marah dengan bikerbot.
"kami akan kesana, bisakah kau keruang navigasi dan mematikan sheild serta robot lain yang akan menyerang saat kita masuk?" tanya Franklin yang membuat kedua pupil coklat ryan mengecil, jangankan keruang navigasi.. keluar dari ruangan ini saja dia tidak akan bisa.
namun ryan mau tidak mau harus melakukan nya, dia menarik nafas panjang dan menggantung percakapan mereka sunyi untuk beberapa saat.
"akan ku usahakan."
______
__________
_____________
__________________
___________________________
____________________________________
___________________________________________hawoo, ini untuk mengganti slow update ku hehe!
banyak yang baca tapi ga ngasih vote huehue, tapi gapapa kok! dengan baca ini kalian dah bantu!akan langsung ku up chap selanjutnya kalo ga malam ini ya besok ya! makasii <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Whatever our problems - we are still twins.
Actionbercerita tentang ryan dan kory yang selalu bertengkarkarna hal sepele, tapi bagaimana pun mereka tetap saudara.. kory sangat tidak tega bila kakaknya bersikap melas sedih ke hadapan nya saat ia marah dengan kakaknya itu. walaupun sedang bertengkar...