[Permulaan]

95 11 0
                                    

Bab 1: Terbangun di Dunia yang Asing,

Mata [Name] perlahan terbuka, disambut oleh cahaya redup yang menyilaukan. Kepalanya terasa berat, berdenyut-denyut seperti ketukan palu. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun hanya merasakan rasa sakit yang menusuk.

"Di mana aku?" gumamnya, suara serak dan lemah.

Ia mencoba mengingat kejadian terakhir. Jalanan yang ramai, suara klakson mobil yang berisik, dan... truk. Ingatannya terhenti di sana, terputus di tengah kegelapan.

"A-aku... tertabrak?"

[Name] mencoba duduk, namun tubuhnya terasa asing. Ia merasakan sesuatu yang lembut dan hangat di bawahnya, seperti selimut. Ia melihat sekeliling, ruangan itu Cukup luas dan sederhana, dengan dinding berwarna putih dan seperti alat medis serta kursi, terlihat sebuah balkon sekaligus jendela dengan gorden pastel terbuka menampakan rembulan malam yang bulat sempurna.

"Di mana aku?" tanyanya lagi, kali ini lebih keras.

"Kau sudah bangun, Yuuka-chan!"

Seorang wanita dengan rambut Putih dan Mata Merah berlari menghampirinya. Wanita itu tersenyum lembut Namun juga terlihat seperti bekas menangis, matanya dipenuhi dengan kelegaan dan rasa bersalah.

"Ibu?" tanya [Name], suaranya terdengar aneh.

"Iya, Yuuka-chan. Kau sudah bangun. Kau membuatku khawatir, Syukurlah.... Syukurlah... syukurlah..." jawab wanita itu, memeluknya erat.

"Ibu... tapi... aku..." [Name] terdiam, bingung. Ia merasa ada yang aneh, sesuatu yang berbeda.

"Ada apa, Yuuka-chan? Apakah kau sakit?" tanya wanita itu, khawatir.

[Name] melihat tangannya. Tangan itu kecil, mungil, dan... putih. Ia melihat ke cermin di dekatnya, dan terkejut. Wajah yang terpantul di cermin bukanlah wajahnya.

"Ini... bukan aku," gumamnya, suaranya gemetar.

"Yuuka-chan, apa yang kau bicarakan? Kau ini Yuuka, anakku," jawab wanita itu, bingung dan hampir menangis.

[Name] menggelengkan kepala, matanya berkaca-kaca. Ia mencoba mengingat kembali kejadian sebelum kecelakaan.

"Aku... aku sedang berjalan pulang dari bimbingan skripsi," katanya, suaranya semakin serak. "Lalu... aku tertabrak truk."

"Yuuka-chan, apa yang kau katakan? Kau tidak tertabrak truk," jawab wanita itu, matanya melebar.

"Tapi... aku ingat..."

"Tidak, Yuuka-chan. Kau sedang sakit. Kau hanya bermimpi, tidak ada terjadi hal-hal seperti itu." kata wanita tersebut, mencoba menenangkannya.

[Name] terdiam. Ia menatap wajah wanita itu, mencoba mencari petunjuk.

"Ibu... namaku bukan Yuuka," katanya, suaranya pelan. "Namaku..."

Ia mencoba mengingat namanya, namun ingatannya terasa kabur.

"Namaku..."

"Namamu Yuuka, sayang. Yuuka Saigyouji," jawab wanita itu, tersenyum lembut Ia hampir menangis namun mencoba menahan tangisan nya.

[Name] terdiam. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk. Ia berada di tubuh orang lain, di dunia yang asing, dan ia bahkan tak ingat siapa dirinya.

"Di mana aku, Ibu?" tanyanya, suaranya bergetar.

"Kita berada di Rumah sakit, Yuuka-chan," jawab wanita itu, memeluknya erat. "Kau aman di sini."

[Name] terdiam, matanya menatap kosong ke depan. Ia merasa tak berdaya, terjebak dalam realitas yang tak terduga.

"Aku... siapa aku?" tanyanya dalam hati, suaranya teredam oleh rasa takut dan kebingungan.

Ia harus menemukan jati dirinya di dunia yang asing ini. Ia harus beradaptasi dengan kehidupan baru, dengan kekuatan super dan pahlawan.

.
.
.

From Thesis to Hero Academia
Petualangan barunya baru saja dimulai.

From Thesis to Hero Academia : [OC x BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang