[Yuuka Saigyouji]

90 11 0
                                    

Bab 2 : Aku adalah Dia, Dia ?? Siapa....

(Name) terbangun tubuhnya terasa berat dan dingin. Mimpi itu kembali hadir, kali ini lebih nyata dan lebih menyayat hati.
 
.
.






.
.

Langit biru membentang luas, dihiasi awan putih yang lembut seperti kapas.Di bawahnya, terhampar laut biru yang luas, tenang, dan damai. Sebuah Lautan yang sunyi, ombak berbisik lembut.

 Sebuah Lautan yang sunyi, ombak berbisik lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sana, dia bertemu dengan Yuuka Saigyouji, gadis dengan rambut blonde yang sama seperti dirinya, namun dengan aura yang berbeda. Yuuka yang asli, Yuuka yang dia kenal sebelum insiden itu.

"Kau... kau.... Yuuka yang asli," ucap (Name) dengan suara gemetar.

Yuuka tersenyum lembut, matanya berbinar dengan cahaya yang tak terlukiskan. "Aku adalah Yuuka yang asli, (Name). Tapi aku juga adalah Yuuka yang telah pergi."

(Name) tercengang. "Apa maksudmu?"

Yuuka menunjuk dirinya sendiri. "Aku hanya Anak yang Lemah,  terjebak dalam tubuh ini, dalam dunia ini. Aku tidak layak. Tapi aku tak apa , aku senang bisa memberikan kenangan, kehidupan, dan kekuatan ini padamu."

(Name) merasa tubuhnya gemetar. "Kenapa? Kenapa kau melakukan ini?"

Yuuka menatapnya dengan mata penuh kasih sayang. "(Name). Kau memiliki hati yang baik, tekad yang kuat, dan Semua yang aku punya. Aku ingin kau mewarisi semuanya. Aku ingin kau hidup dengan bahagia, dengan kekuatan yang kau miliki. Akan lebih bagus jika itu kamu, Setidaknya aku tidak akan menjadi Hal yang memalukan Papa dan Mama."

(Name) terdiam, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan. "Tapi... bagaimana? Bagaimana aku bisa menerima semua ini?"

Yuuka mengulurkan tangannya, telapak tangannya bersinar dengan cahaya lembut. "Percayalah padaku, (Name). Ini adalah takdir. Kau adalah Aku, dan aku percaya kau akan Bahagia disini."

(Name) ragu-ragu, namun sebuah kekuatan tak terlihat menariknya ke arah Yuuka. Dia merasakan aliran energi yang mengalir dari tubuh Yuuka ke dalam dirinya, membawa kenangan, pengalaman, dan banyak memori mencampur jadi 1 bagai untaian benang.

"Yuuka...." ucap (Name) dengan suara bergetar. "Aku tidak bisa menerimanya..."

Yuuka tersenyum, cahaya di matanya semakin terang. "Aku tahu kau akan Berkata demikian. "

Namun, senyum Yuuka memudar, digantikan oleh ekspresi sedih. "Sayangnya, kau pun tidak bisa kembali ke dunia asalmu, (Name). Tubuhmu di sana... sudah rusak. Kau telah dimakamkan."

(Name) terdiam, jantungnya berdebar kencang. "Tidak... tidak mungkin. Aku tidak bisa... aku tidak mau mati."

Yuuka mendekat, menggenggam tangan (Name) dengan lembut. "Aku tahu ini sulit, (Name). Tapi kau harus menerima kenyataan. Kau telah mendapatkan kehidupan baru di sini."

(Name) menatap Yuuka dengan mata berkaca-kaca. "Tapi... aku ingin kembali. Aku ingin melihat ayah, ibu, dan adikku lagi. Aku ingin kembali ke duniaku."

Yuuka menggeleng pelan. "Itu tidak mungkin, (Name). Kau telah terikat pada dunia ini. Kau adalah Yuuka Saigyouji yang baru."

(Name) mencoba berbicara, namun kata-kata terhenti di tenggorokannya. Dia melihat bayangan orang tuanya dan adiknya di kejauhan, mereka menangis di dekat sebuah makam. Sebuah makam yang tertulis nama (Name).

"Tidak... tidak mungkin. Aku tidak bisa mati. Aku bukan berasal dari dunia ini," teriak (Name) dengan suara bergetar.

Namun sebelum (Name) bisa mengatakan lebih banyak, Yuuka menghilang. Senyumnya, matanya, dan cahaya yang terpancar dari dirinya, semuanya menghilang.
.
.
.
.

(Name) terbangun dari mimpinya, air mata mengalir deras di pipinya. Dia merasakan kepedihan yang mendalam, rasa kehilangan yang tak terlukiskan.

"Kenapa ini terasa Perih..." gumam (Name) dengan suara bergetar. "Aku Siapa?"

Dia menatap langit-langit kamar, hatinya dipenuhi dengan kesedihan dan kebingungan.  (Name) menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya.

.
.

To Be Continued

From Thesis to Hero Academia : [OC x BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang