[Ikatan]

47 12 0
                                    

Udara di ruang UKS terasa menyesakkan, aroma obat-obatan bercampur dengan keringat dan debu sisa ujian. Yuuka terbaring di ranjang, keningnya bermandikan keringat dingin. Nampak ia sedang tertidur pulas karena kelelahan, tubuhnya lemas, seperti habis berperang.

Di sampingnya, Segi Moritsuka duduk di kursi, tangannya menggenggam erat tangan Yuuka yang dingin perlahan sebuah daun tumbuh di tanduk laki laki dengan rambut berwarna daun pudar itu, Raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang teramat dalam.


Tiba-tiba, pintu UKS terbuka dengan kasar. Shinso, yang baru saja keluar dari lokasi ujian, langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Matanya terbelalak saat melihat Yuuka terbaring lemah, dan Segi yang duduk di sampingnya.

"Yuuka!" Shinso berlari menghampiri Yuuka, matanya menatap Segi dengan tajam. Nampak nya Yuuka terlalu memaksakan dan menguras habis darah di tubuh nya, memang gadis itu tidak pernah mau menyerah.Namun melihatnya terbaring tak berdaya seperti ini, membuat jantungnya berdebar kencang.

"Kau siapa?!" tanya Shinso, suaranya terdengar dingin dan menusuk. Segi menoleh, matanya bertemu dengan tatapan tajam Shinso. Ia terdiam sejenak, lalu berkata dengan lembut, "Aku Segi, teman Yuuka. Aku membantunya selama ujian."


"Teman?" Shinso mengernyit, kekhawatirannya bercampur dengan rasa tidak suka. Ia tidak suka melihat orang lain begitu dekat dengan Yuuka, apalagi saat Yuuka dalam keadaan lemah seperti ini.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" Shinso tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya. Ia tahu, Yuuka tidak pernah dekat dengan orang lain selain dirinya dan Haru.

"Aku..." Segi terdiam, tak tahu harus berkata apa. Ia tidak ingin membuat Shinso salah paham, tapi ia juga tidak ingin menyembunyikan fakta bahwa ia memang membantu Yuuka.

"Yuuka, kau kenapa?" Shinso mengabaikan Segi, fokusnya tertuju pada Yuuka. Ia mengusap kening Yuuka dengan lembut, berharap gadis itu tak kenapa-napa.

"...." Yuuka mengerang pelan, matanya terpejam.

"Biarkan saja dia istirahat." Ucap Segi, lalu menatap Shinso dengan tatapan datar.

Shinso menghela napas.
"Istirahatlah" kata Shinso dengan lembut. Ia menatap Segi sekilas, kemudian kembali fokus pada Yuuka.

Segi terdiam, merasa canggung. Ia tahu, Shinso tidak suka padanya. Ia tidak ingin membuat suasana semakin tegang, tapi ia juga tidak ingin meninggalkan Yuuka dalam keadaan seperti ini.

"Aku akan menunggu Yuuka sampai ia sadar," kata Segi, suaranya terdengar tegas. Ia tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan menjaganya, seperti yang yuuka lakukan selama ujian.

Shinso terdiam, matanya menatap Segi dengan intens. Ia tidak suka dengan tekad Segi yang teguh. Ia tidak suka melihat Yuuka begitu dekat dengan orang lain. Namun, ia juga tidak bisa menyangkal bahwa Segi memang membantu Yuuka.

"Baiklah," kata Shinso akhirnya, suaranya terdengar berat. Ia duduk di kursi di samping Segi, matanya masih tertuju pada Yuuka.

Keduanya terdiam, masing-masing menyimpan kekhawatiran dan rasa tidak suka dalam hati. Mereka sama-sama mengkhawatirkan Yuuka, namun dengan cara yang berbeda. Dan saat ini, mereka harus akur untuk menjaga Yuuka.

Di sudut ruangan, Recovery Girl tersenyum lembut. Ia melihat kekhawatiran di wajah Shinso dan tekad kuat di mata Segi. Ia tahu, Yuuka adalah gadis yang istimewa, yang mampu menarik perhatian banyak orang. Namun, ia juga tahu, Yuuka selalu punya cara untuk memilih siapa yang benar-benar berhak mendapat tempat di hatinya.

To Be Continued

Extra:

"Segi-chan~ . Berapa poin yang kamu dapatkan di ujian tadi?" Tanya recovery girl, tangan nya terlihat memberikan sebuah mangkok berisi Turkish deligh. Atau Dodol turki.

"Makanlah kalian berdua."
Shinso dengan enggan malu mengambil sedikit dan memakan nya, mata nya berbinar.

"Enak." Ucapnya singkat.

"Ah ... Aku dapat 78 poin menghancurkan musuh." Ucap segi santai. Ia tersenyum menyeringai ke arah Shinso, sedang Shinso menatap Dengan tatapan penuh permusuhan.

"Heh... Sialan" bisik Shinso kesal.
Terlihat ia menahan iri setengah mati. Namun poin itu hanya lalu saja di pikiran Shinso. Yang terpenting adalah menunggu Yuuka siuman dan memastikan dia baik baik saja.

From Thesis to Hero Academia : [OC x BNHA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang