.
.
.
.
8 tahun berlalu....
Tahun ketiga di SMP Nabu, musim semi menyapa Tokyo dengan hangat. Bunga sakura bermekaran dengan indah, menghiasi taman sekolah dan jalanan kota dengan warna pink lembut. Angin sepoi-sepoi membawa aroma harum bunga, menciptakan suasana romantis dan penuh harapan. Namun, bagi Yuuka Saigyouji, musim semi ini terasa berbeda.
Di usianya yang ke-14, Yuuka masih terkungkung dalam kesendirian. Ia memilih untuk fokus pada pelajaran, menghabiskan waktu di perpustakaan, dan pulang langsung ke rumah.Kehidupan sekolahnya terasa monoton, hanya terisi oleh rutinitas belajar dan pulang. Teman-teman sekelasnya berlalu lalang, bercanda, dan membentuk kelompok-kelompok kecil, sementara Yuuka hanya menjadi pengamat.
Ia masih terbayang-bayang oleh misteri masa lalunya. Dengungan aneh yang pernah ia rasakan di rumah sakit, kenangan samar Yuuka Saigyouji yang terasa asing, dan pertanyaan besar tentang jati dirinya. Semua itu membuatnya sulit untuk membuka diri dan bersosialisasi.
Setelah pulang sekolah, Yuuka berjalan sendirian di taman dekat rumahnya. Ia duduk di bawah pohon sakura yang sedang mekar, menikmati keindahan alam dan mencoba menenangkan pikirannya.
"Kenapa aku merasa begitu berbeda?" gumamnya pelan. "Apakah aku benar-benar Yuuka Saigyouji? Atau… ada sesuatu yang disembunyikan dariku?"
Namun, kali ini, Yuuka tidak terjebak dalam keraguannya. Ia merasakan sebuah ketenangan baru. Ia mulai menyadari bahwa ia tidak sendirian. Ia memiliki orang tuanya yang selalu mencintainya, dan Paman Sekijiro yang selalu datang setiap enam bulan untuk memastikan keadaannya.
Ia teringat akan tatapan penuh kasih sayang ibunya, Saaya, saat mereka memutuskan untuk pindah ke Tokyo. Tatapan itu seolah berkata, "Kamu tidak sendirian, Yuuka. Kami selalu ada untukmu."
Ia juga teringat akan dukungan ayahnya, Ryuuzaki, yang selalu sabar dan pengertian. Ia selalu mengingatkan Yuuka untuk fokus pada masa depan dan tidak terbebani oleh masa lalu.
"Aku harus belajar menerima diriku sendiri," gumam Yuuka. "Aku adalah Yuuka Saigyouji, dan itu sudah cukup.".
.
.
.Semenjak saat Itu...
Yuuka mulai mencoba untuk membuka diri. Ia mulai mencoba untuk berteman dengan beberapa orang di kelasnya.
Meskipun masih merasa canggung dan sedikit gugup, Yuuka merasa bahwa ia sedang berada di jalan yang benar lagipula ini sudah tahun ke 3 , sebentar lagi mereka akan berpisah dan memilih jalan masing masing demi karir yang di impikan.Ia mulai merasakan kebahagiaan sederhana dari kehidupan sehari-hari. Ia menikmati waktu bersama teman-teman baru, belajar hal-hal baru, dan merasakan dukungan dari orang-orang yang ia cintai.
Yuuka sadar bahwa ia masih memiliki banyak pertanyaan tentang masa lalunya, namun ia tidak lagi merasa terbebani olehnya. Ia percaya bahwa seiring berjalannya waktu, ia akan menemukan jawabannya.
"Aku akan terus maju," bisik Yuuka. "Aku akan menemukan jati diriku, dan aku akan menjalani hidupku dengan penuh makna."
Pagi itu, Yuuka menatap bunga sakura yang sedang mekar, dan merasakan sebuah harapan baru. Ia percaya bahwa masa depan yang cerah menantikannya.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
From Thesis to Hero Academia : [OC x BNHA]
Fanfiction[Name], mahasiswi semester akhir yang tengah Asik menggeluti Hobi nya sebagai Pecinta Animeh, tertabrak truk saat pulang dari bimbingan skripsi. Saat kesadarannya meredup, ia mendengar suara panik dan melihat kakinya tergeletak jauh. [Name] terbangu...