Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang baru dariku hari ini, aku baru saja memotong rambutku lagi yang sudah mau memanjang.
Aku tidak pernah lagi memanjangkan rambut saat Keenan bilang jika aku terlihat sangat cantik saat berambut pendek.
Hari ini adalah hari Minggu, aku dan Keenan berencana untuk sepedaan mengelilingi komplek.
Dengan segera ku langkahkan kaki ku keluar kamar untuk turun ke bawah dan menghampiri pacarku yang sudah menunggu sejam lamanya.
"Wahh." Kata dia menatapku, senyumannya muncul.
"Dua tiga kucing berlari, kamu kok bisa cantik sekali?" Keenan berpantun dan aku tertawa langsung.
Ada-ada saja pacarku ini.
"Ayo!" Aku menarik tangannya agar dia berdiri.
"Semangat banget yang mau olahraga."
"Iya! Ayo!"
Kami berdua pun berangkat menggunakan sepeda masing-masing. Sudah lama juga aku tidak berolahraga, sebenarnya juga aku mengiyakan ajakan dia hanya untuk bisa jalan-jalan bersama, bukan pengen olahraga beneran.
Hehe.
Keenan menoleh ke belakang, melihatku sebentar lalu setelahnya dia mengayuh sepedanya dengan cepat, meninggalkan ku di belakang.
Aish! Aku pun mengayuh sepedaku dengan cepat juga, tidak mau tertinggal.
Walaupun begitu, Keenan sesekali menoleh kebelakang, memastikan jika aku masih ada di belakangnya. Namun karena itu juga, dia tidak fokus melihat ke depan dan hampir menabrak tiang listrik.
Aku segera berteriak, "awas, Kee!"
Keenan kembali menatap ke depan dan membanting stir sepedanya agar tidak menabrak tiang listrik, dan kalian tau apa yang terjadi?
Keenan masuk ke dalam selokan.
Mampus.
Suruh siapa kencang-kencang bawa sepedanya.
Aku menepi dan tertawa melihat dia yang sudah kotor dan berlumuran air selokan.
"Bantuin kek!"
Masih tertawa, aku mengangguk dan segera membantunya.
Dan rencana kami olahraga di Minggu pagi pun gagal total.
[]
Keenan sudah kembali bersih dan wangi. Sekarang dia lagi nonton televisi, menunggu aku yang lagi masak mie untuk kita berdua.
Tidak perlu waktu lama, mie yang ku buat sudah selesai.
"Wangi banget asli."
Aku terkejut dengan Keenan yang tiba-tiba muncul di belakang. "Kaget!"
Dia tertawa, "maaf ya sayang. Sini aku bantu bawain mie nya."
Kami berdua memakan mie bersama sembari menonton kartun upin-ipin juga.
Sampai sekarang, dia belum menyadari apa yang telah berubah dariku. Aku pun bertanya, "kamu tau ga apa yang lain dari aku hari ini?"
"Hm?" Keenan menyimpan garpunya, lalu dia menatapku dan berpikir.
Jawaban dia membuatku tertawa.
"Kamu.... kurusan?"
"Bukan!"
"Oh! Alis kamu rapih!"
"Dikit lagi dikit lagi!"
"Ini baju baru ya?!"
"Bukan-bukan!"
Keenan mengelus pelipisnya. "Aduh, pass!"
Aku tertawa, lalu menunjukkan rambutku yang baru ku potong. "Aku potong rambut."
"Itu doang?"
Aku mengangguk.
"Yaampun, jawaban sesimpel itu aku ga bisa jawab! Betapa payahnya pacar mu ini."
"Iya payah."
"Maafin aku cinta, kamu masih terlihat cantik seperti biasanya."
Aku menepuk pelan lengannya, "eh kamu penasaran ga sih bentuk cinta itu kayak gimana?"
Keenan menggelengkan kepalanya, "engga kok, wong udah jelas."