Gala Bunga Matahari - Sal Priadi
Seorang gadis menangis setelah membaca buku diary milik sang ibu, air matanya mengalir tanpa bisa ditahan, dia menghapus air matanya dan berteriak, "bunda!"
Sang ibu yang lagi santai nonton televisi pun terkejut mendengar tangisan sang anak, ia segera bergegas menghampiri untuk tau apa yang terjadi. "Kenapa, Ki?"
"Bun, sedih banget bun, aku ga bisa berhenti nangis." Adunya pada sang bunda.
Bunda bingung, anaknya nangisin apa coba sampe nangis kejer begitu? Tetapi waktu matanya lihat buku yang sudah lama dia simpan berada digenggaman tangan Kiara; bunda pun segera tau alasan mengapa anaknya menangis.
Kakinya melangkah mendekat, bunda duduk di samping Kiara dan mengelus rambutnya.
"Bunda engga pernah bilang kalau Keenan itu udah meninggal." Iya, memang Wilona tidak pernah memberitahu Kiara jika Keenan sudah meninggal dunia, dia hanya bilang jika Keenan pergi ke tempat yang sangat jauh.
Wilona tersenyum. "Raganya memang sudah tidak ada, dia sudah kembali ke tanah, hanya saja jiwanya masih terasa hidup, di dalam sini." Wilona membawa tangan Kiara ke dadanya, lalu beralih menunjuk ke Kiara. "Dan kamu."
"Aku?"
"Iya, Kiara Akadara."
Kiara tersenyum senang, dia akhirnya tau darimana namanya berasal, nama belakangnya diambil dari sosok manusia yang hebat, pintar dan juga baik hati. Kiara bangga dengan nama yang ia punya.
"Bunda."
"Apa?"
"Bunda tenang aja, aku pasti buat bunda bangga, bunda aman ada bersama Kiara!"
Wilona mengangguk. "Ya, bunda aman ada bersama Kiara."
[]
Keenan, waktu berlalu begitu cepat ya, aku mau bercerita bagaimana hidupku tanpa kamu.
Satu hari tanpa mu, berat sekali rasanya ya. Aku sudah bergantung pada kamu, selalu ditemani kamu, selalu minta tolong ke kamu, tapi aku harus dihadapkan dengan situasi dimana aku engga bisa lakuin semua itu lagi.
Waktu tanpa adanya kamu adalah waktu yang aku benci.
Tapi, kamu mengajarkanku banyak hal, mengajarkanku sabar dan tenang saat menghadapi ujian hidup. Karena kamu juga, aku bisa bertahan sampai sekarang.
Lalu kamu tau? Beberapa tahun lalu, ada manusia jahat yang tega membuang seorang bayi, dan aku menemukan bayi itu, tubuhnya sudah membiru, dengan panik aku segera ke rumah sakit waktu itu, dan syukurlah bayinya masih bisa diselamatkan.
Keenan, aku engga tau apa yang ada di dalam pikiranku waktu itu, aku menawarkan diri untuk merawat bayi itu. Matanya terlihat seperi mata kamu, Kee. Dia tumbuh jadi anak yang baik dan hebat.
Sampai sekarang aku masih kangen kamu, Kee. Hanya saja aku sudah bisa mengendalikan emosiku sekarang, kamu lihat disana? Aku sudah jadi lebih baik! Kamu pasti bangga, ya?
Sampai jumpa lagi, Kee.
Aku sayang kamu.Jam dinding menunjukkan pukul jam 3 pagi, Wilona tertidur di atas meja kerjanya disaat ia selesai menulis surat dibuku yang dulu menjadi saksi bisu kisahnya dimasa muda.
Perjalanan yang tidak sempurna, namun Wilona masih berusaha agar ia hidup bahagia bersama anaknya sekarang, karena dengan itu, Wilona percaya Keenan juga disana akan senang.
Buku diary milik Wilona masih terbuka dan memperlihatkan halaman paling belakang yang menjadi pertanda bahwa ceritanya akan berakhir disini.
Terimakasih kepada kalian yang sudah ikut membaca cerita tentang Wilona dan Keenan.
Gimana-gimana, happy ya???
HACHACHAC
Grey pamit undur diri.
Sampai jumpa lagi dicerita yang lainnya!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Notebook
Romance→_→ Ku tuliskan semua tentangnya dan tentang bagaimana kita bisa bersama. Grey, 2024