notebook; sepuluh

166 34 4
                                    




Tenerife Sea - Ed Sheeran


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Calon Pacar


| Na, jam 8 malam aku jemput ya.
Pakai apapun yang buat kamu nyaman,
karena kamu selalu cantik.
Read.


Aku menatap layar ponselku sedari tadi, senyum-senyum engga jelas melihat dua pesan dari calon pacarku.

Aduh, bagaimana ini? Aku punya firasat jika aku tidak akan memanggilnya calon pacarku lagi.

Keenan Akadara, pacarku.

Aduh! Membayangkannya membuatku berteriak senang, tanpa berlama-lama lagi aku segera bersiap-siap.




Masih ada 2 jam sebelum jam 8 malam. Dan setelah mandi, aku pun kebingungan. Harus pakai apa ya? Gaun? Tapi gaunku hanya sedikit, pakaian kasual? Aduh tapi kan ini malam yang istimewa!

Walaupun katanya aku bebas pakai apa saja, tetapi tetap saja aku ingin terlihat cantik dimatanya.

Aku meraih ponselku dan menghubungi Yuli, aku ingin meminta saran kepadanya.


"Halo, Wil?" Suara Yuli terdengar.

"Yul, kamu waktu di tembak sama pacarmu pake baju apa?"

"Hah? Aku? Pake seragam sekolah."

"Buset, ga romantis banget." Kataku pelan, ya walaupun tetap terdengar oleh Yuli.

"NGOMONG APA LU?"

"Haha engga yul, yaudah makasi." Kataku dan segera ku matikan sambungan teleponnya.

Ternyata menghubungi Yuli tidak membantuku sama sekali. Aku mencari nomor mencari kedua nomor sahabatku dan menelpon mereka satu persatu untuk datang ke rumahku dan membantu mencarikan pakaian untukku.

Semoga dua sahabatku itu berguna kali ini.

Setelah mereka mengiyakan, dan aku sedikit tenang ketika Nina bilang kalau dia punya pakaian yang bagus untukku.

Aku melirik jam yang menempel di dinding, mataku melebar saat jam menunjukkan pukul setengah delapan. Bagaimana bisa waktu berjalan begitu cepat?! Aku panik, Nina dan Chelsea belum juga sampai.

Dan yang paling bikin aku panik adalah ketika Kak Keenan mengirim pesan jika dia sedang dalam perjalanan menuju ke rumahku.

Mampus, mana belum siap lagi.

Dengan tergesa, aku mengambil alat make up ku, duduk di depan cermin, ku ikat rambutku dan mulai berdandan.

Tidak lama, pintu kamarku terbuka menampakkan kedua sahabatku, mereka tertawa pelan dan menggodaku.

NotebookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang