"Yoshi hyung, jadilah pacarku."
~~~
Yoshi reflek mendorong tubuh Jeongwoo hingga mundur beberapa langkah, terlalu terkejut dengan segala rangkaian kejadian barusan.
'Mengaku menyukaiku, menci... menciumku, lalu sekarang meminta aku menjadi pacarnya??'
Yoshi mencoba mengumpulkan pikirannya. Ia terlalu pusing akhir-akhir ini sering bergelut dengan perasaannya sendiri. Semua emosi seakan bercampur menjadi satu, antara bahagia, terkejut, dan bahkan mungkin sedikit amarah.
"Tidak." Jawab Yoshi dengan suara tegas setelah beberapa detik termenung.
Jeongwoo mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa?" Tanyanya tidak percaya.
Yoshi terdiam, tatapannya kosong, seolah pikirannya sedang melayang ke tempat lain.
"Bukankah hyung menyukai ku?" Lanjut Jeongwoo, mencoba meyakinkan. "Aku juga menyukai hyung. Maka dari itu, bukankah seharusnya kita paca-"
"Tidak." Potong Yoshi lagi sedikit meninggikan intonasi suaranya.
Jeongwoo makin tercengang. "Kenapa?" Tanyanya sekali lagi, yang masih dibalas dengan diam oleh Yoshi.
Jeongwoo mengusap wajahnya kasar. Melangkahkan kakinya mendekat ke arah Yoshi lagi, lalu bertanya pertanyaan yang sama dengan nada penuh penekanan, seakan menuntut jawaban.
"Kenapa. Tidak. Mau."
Yoshi mencoba memundurkan tubuhnya meski terhalang dengan pintu studio.
"Pokoknya tidak mau." Balas Yoshi cepat sebelum akhirnya ia membuka kunci pintu studio dan kabur dari sana. Meninggalkan Jeongwoo dengan eskpresi bingung di wajahnya.
'Kabur lagi?' Heran Jeongwoo.
'Apa dia kewalahan karena tiba-tiba aku mengaku menyukainya, menciumnya, dan mengajaknya pacaran?' Asumsi Jeongwoo dalam hati, hingga membawa pada suatu kesimpulan,
"Apa aku dicampakkan?!"
~~~
Esok harinya merupakan latihan dance terakhir mereka, sebelum akhirnya melaksanakan syuting MV. Semua member Treasure berlatih dengan giat meski dengan suasana yang tegang akibat Jeongwoo dan Haruto yang belum baikan.
Saat jam istirahat tiba, Hyunsuk memanggil mereka berdua untuk bicara.
"Apa kalian berdua belum baikan?" Tanya Hyunsuk yang tampak kecil berdiri di antara Jeongwoo dan Haruto yang saling berhadapan.
Tidak ada jawaban dari keduanya. Yang ada hanya tatapan mematikan dilemparkan satu sama lain.
Hyunsuk menggusar rambutnya kasar. "Kalian..." lirih Hyunsuk lelah. "Baikan cepat."
"Tidak mau."
Jawab mereka berdua kompak.
Menghiraukan jawaban itu, Hyunsuk kemudian menarik dua tangan mereka untuk saling berjabatan. "Bilang, 'maaf ya untuk yang kemarin, aku sayang kamu.'"
Dengan cepat mereka tarik kembali tangan itu sembari berkata, "tidak mau."
Jihoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kepalanya ikut frustasi melihat masalah yang tak kunjung kelar.
"Hei, kalian." Kali ini Jihoon yang bersuara. "Apa kalian tahu kalian itu mirip? Sama-sama keras kepala dan memiliki ego yang besar. Tidakkah kalian lihat suasana latihan tadi? Sangatt suram. Jadi, turunkan ego kalian, dan cepat ikuti perintah Hyunsuk hyung, atau aku-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings (Jeongshi)
FanfictionKetika Yoshi, seorang anggota grup idol, mulai menghindari Jeongwoo, teman satu grupnya, hubungan mereka mulai tegang. Jeongwoo, merasa ada yang salah, memaksa Yoshi untuk menghadapi situasi tersebut. Dalam serangkaian konfrontasi yang intens dan j...