Warning 🔞
~~~
"Bagaimana aku hari ini?"
Jihoon dengan centil memainkan wig yang dikenakannya, lalu berkedip manja ke arah Hyunsuk yang duduk di sampingnya. Hyunsuk tak bisa menahan tawa melihat tingkah Jihoon.
"Haha, kau cantik seperti biasa," sahut Hyunsuk sambil mengelus dagu Jihoon dengan lembut, seolah mengelus dagu seekor kucing.
Jihoon tersenyum lebar, merasa tersanjung dengan perhatian itu, lalu sedikit mendekatkan tubuhnya ke arah Hyunsuk. "Benarkah? Lalu, menurutmu aku atau Doyoung yang lebih cantik?"
"Tentu saja, Doyoung," jawab Hyunsuk tanpa ragu, dengan seringai kecil yang muncul di wajahnya.
Reaksi itu langsung membuat Jihoon manyun, bibirnya mengerucut dengan ekspresi tidak suka. "Haruskah hyung bilang orang lain lebih cantik di hadapanku?"
Hyunsuk hanya terkekeh, jelas menikmati reaksi kekasihnya yang kesal. "Yah, kau yang bertanya. Aku hanya menjawab jujur."
"Dasar," gumam Jihoon sambil sedikit memundurkan tubuhnya, meskipun senyum jahil mulai mengintip dari sudut bibirnya. "Tapi sebenarnya aku tidak peduli. Yang penting, di mataku hyung yang paling cantik."
Tanpa peringatan, Jihoon tiba-tiba menarik kedua tangan Hyunsuk dengan kuat hingga membuatnya terduduk di pangkuannya. Mata Hyunsuk terbelalak karena terkejut, dan dia langsung berbisik lirih, "Hei... kita sedang di tempat syuting..." Nadanya pelan, hampir tidak berdaya menahan tindakan Jihoon, meskipun dia tahu tak ada gunanya.
Jihoon hanya tertawa kecil, jelas tidak peduli. "Lalu, kenapa? Sudah lama kita tidak begini. Apa aku tidak boleh menikmati waktu bersama hyung?"
Tangannya bergerak mengelus pipi Hyunsuk dengan lembut, menyusuri garis wajahnya hingga ke leher. Sentuhannya penuh kehangatan, namun tak bisa disangkal ada kesan menggoda dalam gerakan itu. Hyunsuk yang semula ingin protes akhirnya memejamkan mata, tak bisa menahan untuk tidak menikmatinya.
"Bukan begitu..." gumam Hyunsuk pelan dengan mata terpejam, berusaha keras untuk tetap rasional. "Bagaimana kalau tiba-tiba ada orang yang masuk?"
Jihoon menyunggingkan senyum lebar. "Tidak akan. Aku sudah mengunci pintunya."
Mata Hyunsuk terbuka, menatap Jihoon dengan ekspresi datar dan sedikit kekesalan yang tak bisa disembunyikan. "Kau memang—"
Kalimat Hyunsuk terpotong ketika Jihoon dengan cepat mendekatkan wajahnya, dan dalam sekejap, bibir mereka bertaut. Ciuman itu terasa intens, berat, dan mendalam, seakan semua hasrat yang tertahan selama ini tumpah tanpa kendali. Keduanya seolah kehilangan napas, namun mereka tak peduli. Ada keinginan yang begitu kuat untuk saling mendekap, seolah takut momen ini akan hilang begitu saja.
Hyunsuk pada awalnya sempat menahan diri, namun, apa daya yang ia punya saat dirinya sendiri pun merindukan sentuhan itu. Beberapa hari terakhir mereka terlalu sibuk mengurus segala keperluan sebagai seorang leader. Dan tidak ada waktu sedikitpun untuk menikmati waktu berdua. Lalu, kini ketika kesempatan datang, tidak apakan untuk tidak berpikir rasional selama beberapa menit?
Dengan lembut, Hyunsuk mulai memainkan ujung wig yang Jihoon kenakan, jemarinya kemudian perlahan menyusuri leher Jihoon, memberi tekanan halus namun penuh gairah. Sentuhan lembut itu seperti memberi isyarat persetujuan bagi Jihoon.
Dengan penuh hasrat, tangan Jihoon turun ke dada Hyunsuk, lalu lebih rendah lagi, hingga akhirnya menggenggam pinggangnya dengan kuat. Ciuman mereka semakin dalam, bibir Jihoon dengan rakus mengeksplor bibir Hyunsuk-dari bibir atas, lalu bibir bawah-hingga akhirnya lidahnya menyelinap masuk, memperdalam ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Feelings (Jeongshi)
FanficKetika Yoshi, seorang anggota grup idol, mulai menghindari Jeongwoo, teman satu grupnya, hubungan mereka mulai tegang. Jeongwoo, merasa ada yang salah, memaksa Yoshi untuk menghadapi situasi tersebut. Dalam serangkaian konfrontasi yang intens dan j...