Terkadang sulit melupakan sifat kasar Derich. Namun, disaat pria itu kembali menyentuhnya. Kembali membelai tubuhnya dengan lembut. Menjilat seluruh tubuhnya dengan mengucapkan seribu kata memuja di bawah cahaya yang temaram di malam harinya. Ella menjadi tenggelam lagi.
Sebelumnya, ella sedang melukis di perpustakaan sembari tersenyum. Ella kaget saat melihat suaminya, tiba tiba datang dan melilitkan lengannya di perutnya. Sembari mengatakan ingin melukis dirinya.
Ella yang tentu tidak berani melawan ucapan Derich, asal mengangguk. Dan menerima perintah si tampan untuk duduk di atas kursi panjang sambil memasang pose yang sensual.
Saat ella bertanya "untuk apa?" Derich akan mengedikkan bahu dan menjawab acuh "untuk melihat perkembangan melukisku sejauh apa,"
Ella sangat malu dengan pose pose yang Derich serukan. Tak hanya satu, ada banyak pose yang Derich seru. Dan yang membuat ella malu di antara semua pose tersebut adalah, disaat Derich menyuruhnya untuk menatapnya dengan tatapan sendu sambil membuka paha lebar lebar.
Suaminya memang mesum. Fikir ella dalam hati.
Ella bangkit dari kursinya. Ia berjalan menuju si tampan dengan langkah pelan saat pria itu mengatakan bahwa salah satu lukisan miliknya telah selesai. Dan ella tersentak sembari menyentuh wajahnya sendiri.
"Apakah itu saya? itu indah sekali yang mulia," takjub ella "Yang mulia sangat pintar melukis, lukisan saya tidak akan sebanding dengan milik yang mulia."
Derich mendongak seraya menyandarkan kepalanya pada perut ella "Kau suka?"
"Tentu saja. Ini sangat indah."
Mendengarnya membuat Derich terkekeh "Bukan lukisanku yang indah, tapi rupamu yang memang sudah menakjubkan, lagipula." Derich menjeda kalimatnya sendiri seraya mengelus lukisan ella yang telah ia rangkai.
"Menurutku lukisan ini masih belum menggambar dirimu yang sepenuhnya. Aslinya, kau lebih indah dari ini."
"Tidak kok yang mulia, lukisan ini hampir mirip dengan saya."
"Sangat indah, dan karena saya telah jatuh hati bolehkah saya memilikinya?"
"Hmm," Derich tampak berfikir sejenak sembari menoleh ke samping "Sebenarnya aku ingin menyimpannya di kamar pribadi milikku. Tapi jika kau sangat menyukainya, aku akan memberikannya untukmu."
Ella tersenyum senang lalu memeluk Derich "Terima kasih."
"Aku mencintaimu ella, sangat." Gumam Derich yang bisa didengar si cantik. Lalu setelah itu mereka pun tenggelam dalam ciuman yang panas. Dan mungkin saja akan berlanjut pada percintaan panas, yang biasa mereka lakukan.
****
Pagi menjemput. Saat ini Derich sedang berada di pergelaran pesta yang sedang dijamukan oleh istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Day's
Romance"Oh, my beloved Ella..." Sebuah cerita klasik tentang seorang pelayan cantik yang dicintai oleh tuannya. 🦢