Ella bingung.
"Diapakan ya? Apa harus dipakai.."
"Ah-" ella terlonjak kaget saat seorang pelayan bersama kedua antek anteknya di belakang merampas kalung ella.
"Jangan..."
Ella berusaha meraih kalung tersebut. Pelayan yang kerap menganggu ella meneliti kalung tersebut dalam dalam. Terlihat ia mengelus dagunya seolah ada janggut di sana.
"Ini zamrud asli?" tanyanya pada kedua temannya di belakang.
"Asli?" Daisy menyahut dengan nada meremehkan. Setelah itu ia mengibas tangan seraya memutar bola mata ke samping "Mana mungkin!"
"Anak dari penari malam yang miskin sepertinya mana mungkin memiliki barang mahal."
"Sudahlah, tak ada yang bisa dicuri darinya kita pergi saja." ujar Ellena hendak membalikkan tubuh. Namun kedua temannya masih serius meneliti kalung itu seolah baru menemukan harta kalung yang berharga.
Ellena terpaksa membuat ia memutar bola malas seraya menunggu mereka berdua selesai dengan pekerjaannya.
Ellena memainkan satu kakinya berulang kali. Padahal di jam segini sudah waktunya menggoda tuan muda yang seperti pangeran negeri dongeng itu. Mengingat umur mereka yang taklah jauh, tuan mudanya tujuh belas tahun dan ia dua puluhan merasa mereka sangatlah cocok.
Karena tak hanya bisa mendapat wajah Derich yang tampan ia juga akan menjadi penguasa kedua wanita setelah ratu negeri ini. Ia akan menjadi penguasa Loobig. Huhu, dalam hati ia sungguh tak sabar menanti hari itu tiba.
"Kembalikan, itu punya ella."
"Sabar ih, liat sebentar juga." ujar Luvy yang dibalas anggukan Daisy.
Namun ketika Daisy berfikir bahwa kalung tersebut palsu Daisy pun melambungnya sembarangan dimana hal itu membuat Luvy menukik senyum ke bawah.
"Huh! Palsu! buat apa..."
"Tapi cantik, aku ingin."
Ella pun memungut kalung tersebut. Syukurlah kalung ini baik baik saja.
Daisy mengerutkan keningnya menatap heran pada Luvy di sampingnya "Memangnya kau mau memakai barang murahan? barang bekas?"
"Tidak. Hehe."
Luvy pun ingin membalikkan tubhnya mengikuti langkah kedua sahabatnya di depan. Namun tiba tiba terlintas sebuah ide menarik di benaknya. Membuatnya menarik seringai sambil menatap ella di belakangnya.
Ella yang saat itu sedang menunduk menatap kalung tersebut, tersentak karena Luvy yang menarik kalungnya tiba tiba.
"Hehe, ambillah ambillah." katanya mengolok ngolok ella seraya mengangkat tangannya tinggi tinggi agar ella kesusahan mengambil kalung tersebut.
"Jangan!"
"Kembalikan..."
Terus seperti itu hingga ella terengah engah dan kesusahan. Hahaha dalam hati ia tertawa bagai iblis. Ada kesenangan sendiri saat melihat anak ini menderita.
Namun, seolah ada awan gelap yang mengelilinginya Luvy menghentikan kegiatannya. Sedangkan Daisy yang di sebelahnya meneguk ludah dan Ellena mematung merona.
Dengan segera Daisy menyenggol sikut Luvy agar wanita itu berbalik. Dan benar saja, akhirnya ia berbalik. Saat itu terlihat Derich menatapnya dingin dan angkuh.
Karena ketakutan Luvy pun mengembalikan kalung tersebut pada Ella. Barulah setelah itu Derich kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda dengan balutan jas setelan formalnya bersama dengan beberapa prajurit setia Loobig dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Day's
Romans"Oh, my beloved Ella..." Sebuah cerita klasik tentang seorang pelayan cantik yang dicintai oleh tuannya. 🦢