12 Zodiakos Cyklos

Chapter XXXIV - The cursed

Fredrix berjalan menemui oppane yang sedang meringkuk dengan rasa tawa yang penuh di dirinya.

"Oppane" Panggil nya sambil duduk di sebelah oppane.

"Heeemm"
"Kebangkitan semakin dekat, bukan begitu fredrix?" Ucap nya dengan suara lirihnya itu.

"Hihihihihihihi" Suara balarona tertawa menyelimuti kuil nya, fredrix bergegas pergi dan menemui balarona.

"Fredrix, mari  kita rayakan" Ucap balarona.

"Merayakan apa" Tanya fredrix.

"HIHIHIHIHI"
"Naveah mendapatkan tanda hitam" Ucap balarona dengan tawa puas nya itu.

"Hitam? Bukankah hanya ada 3 tanda?" Ucap fredrix.

Balarona tertawa lepas hingga tanah pun bergetar mendengarnya.
"Bodohnya fredrix"

Naveah meringkuk diatas kasurnya, kamar begitu gelap bahkan suara gemuruh petir membangkitkan rasa takut.
"Tanda itu akan menyedot kehidupan naveah perlahan demi perlahan"

Ia terbangun dengan nafas terngah ngah dan menutup jendelanya.
"Semakin ia gunakan kekuatan itu untuk melawan ku atau para budak ku, semakin cepat menyedot jiwanya"

Naveah memejamkan matanya dan berbaring diatas kasurnya.
"Dan saat dia terbaring lemah disaat itulah, aku, balarona, akan mengambil raganya"

•••

Damian pergi ke perpustakaan dengan harapan menemukan jawaban dari tanda hitam di leher kekasihnya itu.

Krekkk

Ditangan kirinya ia membawa lilin untuk menerangi langkahnya.
Ia terus mencari dan mencari mungkin ada jawaban sendiri dari tanda hitam itu.

"Kenapa tidak ada dimana mana" Keluh nya dalam batin.

Brakkk

Suara buku terdengar dari lorong lain membuat damian segera kesana untuk memastikan ada apa.

"Apa yang kau lakukan disini, aidan" Ucap damian.

Aidan segera berdiri sambil membereskan buku buku yang berjatuhan.
"Kau sendiri?"

"Haha, apakah sudah jelas?" Jawab damian.

"Soal marcus..."
"Apakah itu benar?? " Tanya aidan.

"Ya"

"Apakah kau sudah tau bahwa dia yang membunuh kucing mu?" Ucap aidan.

Damian diam dan menatap aidan dengan mata sinisnya.
"Kenapa kau selalu terjebak dimasa lalu"
"Apakah kau sungguh ingin berteman denganku?" Ucap damian.

Aidan hanya menundukan kepalanya dan menjawab.
"Aku hanya menjelaskan tuduhan permanen yang kau cap kan padaku"
"Lagipula, jika kita 1 tim nanti agak kesulitan jika kau masih tetap menaruh dendam padaku"

Damian tak memperdulikan apa yang dikatakan aidan, ia pergi dari perpustakaan itu tak lama dari itu.

•••

Aidan kembali keasrama dengan tas dipunggungnya dan menaruhnya di atas ranjang nya.

"Aidan" Panggil klaus.
"Maaf, aku tak tau kenapa aku yang dapat tanda pemimpin" Ucap klaus.

"Sudahlah, kau pantas mendapatkan nya" Ucap aidan.

"Terimakasih aidan, aku benar benar bersyukur  bertemu dengan mu saat itu"
~~~

Klaus melihat aidan terbaring dirumah sakit akibat insiden nya dirumah damian.
"Ayah, tuan muda kenapa"

Ayah klaus tidak menjawab dan ikut panik saat itu, tapi syukurlah aidan segera diobati.
Klaus hanya berani menatap aidan dari jendela kamar pasien ia tak berani masuk dan menjenguk secara langsung.