Chapter XXXXIV - one step closer

20 8 4
                                    

Naveah membuka matanya perlahan, badan nya serasa pegal dan sakit di sekujur tubuh nya, ia berusaha berdiri dan memegang tanda zodiaknya.

"Aku tau ini kelakuan mu ballarona, tapi aku tak akan kalah hanya dengan tanda seperti ini" Ucap naveah saat memandangi dirinya di cermin.

Ia langsung bersiap siap memakai seragam pelatihan nya, dan juga merapi kan rambunya.

"Naveah"
"Kenapa kau kemari?" Ucap acyla melihat naveah keluar dari gerbang.

"Tentu saja menjalani misi" Ucap naveah.

"Damian melarang wiliam untuk mengikut sertakan mu dalam misi sekarang karna kau belum pulih" Ucap acyla.

"Aku baik baik saja"

"Jangan melawan perintah ku naveah" Suara laki laki itu dengan lantang namun lembut.

"Damian"
"Aku sungguh baik baik saja" Jawab naveah.

"Damian sejujurnya kami hari ini hanya akan menyelamatkan telur naga air di teluk, kemungkinan kecil untuk melawan monster mungkin kau bisa mempertimbangkan keputusan mu" Ucap wiliam kepada damian.

Damian langsung menoleh kearah naveah dan mengelus rambut naveah yang hitam dan lembut itu.

"Baiklah, tim 1 tak akan berada jauh jauh dari kalian tim 2 " Ucap damian.

•••

Kini pasukan balarona sudah mencapai 100 orang, orang orang yang di proleh dari usaha halena selama ini membuahkan hasil, balarona tentu tak sungkan membagikan darahnya kepada pengikur barunya agar mereka semakin kuat.

"Oppane, kali ini kemana tim 2 akan menjalankan misi" Tanya ballarona.

"Mereka akan menyelamatkan telur naga di teluk wahai ballarona yang agung" Jawab oppane dengan sopan.

"Begitu ya"
"Letakan beberapa monster disana" Sambung ballarona.

"Tapi, damian centalla ikut serta dalam misi tim 2"

Perkataan oppane itu membuat balarona marah besar.
"Siapa bocah tak tahu diri itu"
"Centalla centalla centalla"
"Sepertinya namanya tak asing bagiku" Ucap ballarona.

"Damian centalla putra semata wayang dari keluarga centalla, ia sangat hebat, kemampuan nya diatas para murid di academy, tentu, dengan aidan hagallavers, dan mereka 1 tim, damian adalah ketua tim nya"

Brakkkk

Gelas kaca yang begitu elok itu dilemparkan tampa ragu oleh ballarona.
"Sialan!"

"Tenanglah tuan ku balarona" Ucap helena yang tiba tiba datang.
"Biarkan aku yang mengurus tim 1"

•••

Perjalanan terasa jauh dan terjal, karna teluk lumayan jauh dari lokasi pendirian tenda mereka.
"Kau lelah?" Tanya damian.

Naveah menggelengkan kepalanya dan mengelap keringatnya.
"Tidak"

"Wajahmu saja sudah pucat pasi seperti itu" Jawab damian.
"Mari ku gendong"

"Eh eh damian!!!"

Aidan yang menyaksikan itu hanya pura pura tersenyum saja.
"Kau baik baik saja?" Tanya bella.

12 Zodiakos CyklosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang