Secret Dating

189 21 7
                                    

Gess tolong aku buat berhenti ngetik cerita iniiii, terlalu gemassss😍👹❤️‍🔥❤️‍🩹💥











Yaya🌸 X Halilintar⚡️














Matahari baru saja tenggelam di ufuk barat, meninggalkan jejak langit oranye yang perlahan berubah menjadi gelap. Di kamar Halilintar, suasana begitu sibuk. Meski biasanya dia terlihat cool dan tidak peduli dengan penampilannya, kali ini berbeda. Tumpukan pakaian berserakan di ranjang, lantai, hingga kursi. Halilintar sibuk memilih-milih baju, mengernyitkan dahi setiap kali merasa ada yang kurang pas.

“Aduh, ini terlalu mencolok… Yang ini? Kok norak ya?” Halilintar bergumam sendiri sambil menatap dirinya di cermin. Meski wajahnya tetap datar, dalam hati dia merasa gugup luar biasa.

Ini adalah kali pertama dia akan melakukan “secret dating” dengan Yaya.

Mereka sudah lama menyukai satu sama lain, tapi karena sifat tsundere Halilintar, dia selalu menutupi perasaannya dengan sikap dingin dan acuh. Namun kali ini, dia ingin membuat momen yang spesial. Makanya, pemilihan pakaian ini jadi penting banget buatnya.

Dia mengambil kaos putih dengan jaket denim. “Ini udah keren belum ya? Ah, tapi ini kayaknya biasa banget…”

Setelah berkali-kali ganti baju, akhirnya dia memutuskan untuk memakai hoodie hitam dengan jeans biru tua dan sepatu sneakers putih. Halilintar menarik napas dalam-dalam dan mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

“Oke, santai. Ini cuma ketemuan biasa… Nggak perlu lebay…” dia bergumam, mencoba menenangkan dirinya. Tapi, kenyataannya, hatinya berdebar kencang. Wajah dinginnya yang biasa terlihat cuek sekarang menunjukkan sedikit rona merah di pipinya.

Ketika waktu janjian hampir tiba, Halilintar segera keluar dari rumah dengan cepat. Di jalan, dia terus memikirkan, apakah penampilannya sudah cukup bagus atau belum.

Sesampainya di tempat yang dijanjikan—sebuah taman kecil yang tersembunyi dan jarang dikunjungi orang—dia melihat sosok yang ditunggunya sudah berdiri di sana.

Yaya mengenakan dress sederhana berwarna merah muda dengan kerudung yang senada, memberikan kesan manis dan anggun yang membuat Halilintar kehilangan kata-kata sejenak. Dia merasa dadanya berdesir.

"Maaf, lama ya nunggu?" sapa Halilintar dengan nada yang dibuat-buat agar terdengar santai, meski jelas ada kegugupan yang tersirat.

Yaya tersenyum manis. “Nggak kok, aku baru aja sampai.” Dia menatap Halilintar dari atas sampai bawah. “Kamu kelihatan keren, Halilintar. Cocok sama kamu.”

Halilintar langsung salting, meski berusaha menutupinya dengan cara melipat tangan di dada dan memasang wajah cool. “I-iya biasa aja.”

Namun dalam hati, Halilintar malah panik. Pikirannya langsung berputar, menyadari kalau warna pakaiannya sama sekali nggak nyambung dengan Yaya yang terlihat feminin dan manis. Rasanya seperti nggak serasi sama sekali!

Tanpa banyak bicara, Halilintar tiba-tiba berkata, “Kamu tunggu di sini sebentar. Aku ada urusan sedikit.” Sebelum Yaya sempat bertanya lebih lanjut, dia langsung berlari meninggalkannya.

Yaya hanya mengerutkan kening, bingung dengan tingkah Halilintar yang mendadak aneh. Tapi, dia tetap menunggu dengan sabar, memandangi bunga-bunga yang tertata rapi di sekitar taman.

Sementara itu, Halilintar berlari secepat kilat menuju ke arah rumahnya lagi.

"Aduh, kenapa gue nggak mikirin dari awal ya? Harusnya gue pilih baju yang bisa match sama Yaya!" dia mengomel sendiri sambil membongkar lemari dengan tergesa-gesa.

Silent RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang