" papaaaaa!!!! Tolonhgg!! Adek tidak bica belnafassss!!!! " , sedangkan yang memeluknya erat sedang terkikik geli mendengar aduan adiknya.
" abang! Stop adek benelan tidak bica belnafas huhh huhh uhuk! " , lantas yang tertua menjadi panik.
Dirinya pikir adeknya sedang bercanda, ternyata benar benar. Hingga tabung oksigen itu ia dekatkan dan memasang selang nasalcanul pada adiknya. " tarik nafass.. hembuskan.. " bimbingnya.
" abamg say sorry to adek ya, tidak tau bakal bikin adek sesek lagi. "
Yang lebih muda menggeleng dan memeluk abangnya, " tidak apa apa, maafin nana bikin abang panik. "
Jeno menangkup dua pipi adik cadelnya ini, mendekatkan hidungnya dan hidung adiknya lalu menggeseknya " hihi geliiiii... "
Sang papi masuk ke kamar bungsunya dan membawakan buah serta vitamin yang membuat wajah ceria itu mencebik seketika.
" papi doktel, boleh tidak nana tidak minum vitaminnya satu hali? " , sang papi menoleh dan menggerak gerakkan jari telunjuknya ke kanan kiri.
" no! Minum vitamin itu wajib sayang. Nanti kalau adek sakit gimana? Terus papi nangis. "
Si bungsu menoleh ke arah sang abang yang mengendikkan bahunya, " papi jangan menangis. Baiklqh adek minum vitaminnya, tapi ini tidak pahit kan? "
" tidak sayang, ini rasa kesukaan adek. Rasa jeruk, gih minum. " mengusak surai hitam kecoklatan yang baru di cat rambut kemarin sore oleh sang kakak.
" good job! Abang kok masih dirumah? Katanya ada kelas siang, ini sudah jam 12 loh. "
Menemukan anak sulungnya yang sedaritadi duduk diranjang anak bungsunya dan menatap adiknya meminum obat.
" papi jae? Boleh tidak abang bolos sehari? " rayunya pada sang papi.
Sang papi menghendik dan mencoba berpikir, " tanya papa bang coba? "
Jeno beranjak dan segera mengambil tasnya yang ia tarus dikursi belajar adiknya, " gajadi, abang mau berangkat ngampus. "
Berlari keluar meninggalkan papi dan adiknya yang terkekeh, " badan doang gede bang, tapi takut papa. Ya dek ya? "
" hihihi.. abang takut dicelamahin papa hihihi. " , sibungsu keasikan tertawa hingga buah apel yang ia ambil digarpunya jatuh ke kasur.
________
Sore harinya renjun dan haechan kedua kakaknya sudah bangun setelah siang tadi pulang dari kampus dan imgin beristirahat sejenak.
Sedangkan papi jae berangkat kerumah sakit untuk bekerja dan papa jo sedang ada lembur, jadi keduanya pulang terlambat.
Kakak haechan sedang memasak didapur luar, memasak mie instan pedas kesukaannya.
Jaemin sang adik yang tengah bermain bola bersama renjun sang kakak berhenti sejenak bermain bola dan menghirup masakan sang kakak.
Dia lihat koki handal di dapur luar mansion mereka,
" kakakk echiiiii!!!! " panggilnya dan si empu menoleh sembari tangannya sibuk mengaduk mie nya.
" apaaaaa!!!! " teriaknya juga membalas panggilan adiknya.
" mau sedikit!!!! " , haechan mengangguk dan menyajikan mie tanpa cabe potong untuk adiknya.
Dan dua mangkuk lagi untuk renjun serta jeno abangnya yang sebentar lagi pulang.
Kedua saudaranya itu ia panggil untuk bergabung. Jaemin berlari meninggalkan sang kakak lebih dulu, terlihat pula jeno abang mereka yang tergesa duduk ingin mie buatan adiknya.
" selamat makan! "
" enakk hihihi! Tapi huhah.. " ujar adik mereka, lantas ketiganya gercep memberi air minum.
Dia mengambil air minumnya sendiri yang ada digelas kelinci, setelah minum ia usap imgusnya yang hampir keluar dengan bajunya.
*nom! Nom! Nom!
Lanjut memakan mie dan telur ceplok yang dibuat sang kakak hanya untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGSU.
Fanfiction.bxb .family , bromance , komedi . banyak typo berterbaran, jadi kalau ada salah mohon dimaklumi. . yang ga suka jangan banyak bacot! . kalau mau lanjut harap bersabar karna ( belum termasuk revisi dsn penulisan dadakan.) start : 12 desember 202...