BUNGSU.

6

/krieet.....

Tidak ada siapa siapa di dalam almari, malah mereka menemukan noda darah dibawah sana. Mereka panik bukan main, di ranjang juga tidak ada putra bungsu maupun adik mereka.

Terdengar tangisan dari kamar mandi, jeno si sulung memberanikan diri mengecheck. Begitu kagetnya dia menemukan adiknya merunduk takut dan menangis, " papaa hiks_ "

" adek! Semuanya adek disini! "

Jeno gendong tubuh adiknya yang gemetar, jaehyun temui luka cakaran ditangan putranya.

" bentar papi ambilkan kotak obat! "

" renjun juga mau ambilin adek minum_ "

Haechan membantu menenangkan adiknya, johnny menelisik seluruh kamarnya. Takutnya ada orang asing yang masuk.

" sakit hueee... " , haechan elus pucuk kepala adiknya untuk menenangkannya, jeno tiup luka cakaran ditangan adiknya selagi menunggu papi.

" sakit sekalii hiks_ " , sang papa yang sudah kembali dan begitu mengobati putranya.

Haechi sang kakak tarik tubuh adiknya yang lebih pendek dan kurus daripada dirinya tersebut menuju dekapannya, " chi.. masih diobatin papi loh_ " ujar injun.

" gapapa kak, ini sudah kok. " , haechan tepuk tepuk tepuk dan tidurkan lagi adiknya.

Mata johnny melihat langit langit kamar mereka, begitu terkejutnya dia melihat hal mengejutkan.

Sosok seperti wajah melihat keluarganya yang tengah berkumpul dikamarnya,

Tersenyum mengerikan membuat johnny mengajak seluruh anggota keluarganya pergi dari kamarnya.

" pergi.. ayo! Cepet! " , haechan berdiri dan jaemin sang adik digendong sang abang.

Jaehyun juga nampak kebingungan dengan tingkah suaminya, johnny juga tak lupa membawa ponsel jaehyun dan dirinya serta dompetnya.

" kita cari hotel dulu, besok baru beli rumah baru!_" ujarnya yang sudah diluar rumah.

Saat semua orang sudah kelur rumah, kediaman suh ini pintunya tertutup sendiri dengan kencang dan suara barang berjatuhan dari dalam.

Johnny segera menyuruh anggota keluarganya masuk kedalam mobil, " masuk! Cepet! "

Haechan merasakan hawa aneh dan merinding sedaritadi akhirnya membukan suara, " pa_ itu apa tadi? "

" kakak juga lihat? " tanya johnny dan diangguki anak ketiganya.

" kayanya kita dapet gangguan deh, jarang banget tau. " ujar renjun yang membantu papa nya
mencari hotel terdekat.

Papa nya menganggukkoi omongan anak keduanya, " paa... "

" tenang ya sayang, kita semalam saja dihotel besok abang carikan rumah baru. Dan untuk barang barang yang tertinggal dirumah? Kita suruh orang untuk membereskan. "

Jaehyun mengangguk dan menoleh kearah bungsunya yang terlelap di samping sang abang, dengan air mata yang masih menggenang di pipinya.

_____

Taeil dan yuta yang dipanggil johnny ke hotel juga nampak terkejut mendengar pernyataan sahabatnya. " aneh! Tapi jarang banget rumah lo_ "

" gue juga mikir gitu, untungnya gue cepet bawa keluarga gue kesini. Baru besok nyari rumah baru."

" mau dibantuin jo? " tawar taeil

" kalau ga ngerepotin bang. " , taeil tersenyum dan rencananya besok taeil akan membantu mencarikan kediaman baru untum sahabatnya dan keluarga sahabatnya.

Jaemin dan jeno keluar kamar , menuju lobby untuk meminta uang pada papa. " papa! Adek minta uang, mau beli jajan hehe. "

" heh kelinci! Pipi kamu udah besar gitu masih jajan aja. " goda yuta

" om atuy diam saja! Om atuy saja kulus, pasti sama uncle tae tidak boleh makan banyak hihi. "

" yeuu dasar kamu.. " , jaemin dan jeno berlalu ke parkiran mencari mobil papa untuk oergi ke supermarket.

Sedangkan haechan , jaehyun dan renjun sedang berada dikamar masing masing. Renjun sekamar dengan haechan adiknya, sang papi ada dikamr sendiri menonton film.

" papi!! "

/tok! /tok! /tok!

Itu renjun yang keluar kamar, mengunjungi kamar sang papi. Jaehyun menjeda filmnya dan menghampiri anak keduanya. " kenapa kak? "

" hehehe.. kupasin hehe. "

" kirain papi apa kak, masuk dulu papi kupasin.. "

Beberapa menit kemudian apel yang dikupas jaehyun selesai, sang anak pergi begitu saja kembali ke kamar.

Jaehyun juga melanjutkan menonton film Exhumanya, haechan hampiri kakaknya untuk mengambil apel dihadapan renjun.

" gue minta kak.. "

Lalu naik keranjang dan goleran, menidurkan badannya yang melelahkan.