Setelah pulang sekolah, jaemin menunggu sang abang yang biasanya menjemputnya.
Padahal tadi pagi dia tak mau di antar_jemput oleh jeno, namun sang abang memaksa jadi sang adiknya ini hanya bisa pasrah.
Jericho , chenle dan jisung juga sudah pulang duluan karna jaemin menyuruh teman temannya itu tak usah ikut menungguinya hingga dijemput.
Kaki mungilnya menendang nendang kerikil dibawahnya dengan mengenakan sepatu berwarna putih dengan tali sepatu terikat rapi, kalau bukan siapa lagi pelaku yang mengikat dan membelikannya untuk adik tersayangnya.
Bunyi klakson mobil membuatnya mendongak sedikit tersenyum, ingin menyapa tapi dia lupa sedang acara mogok marah dengan pelaku tadi pagi yang ingin sekali dekat dengannya.
/tin!
/tin!
Bunyi klakson sekali lagi yang tak ia dengar, membuat si empu yang membunyikan klakson dan memanggilnya harus turun dari mobil.
/kruuukk~
" adek? Adek abang teriakin loh_ adek laper? "
Jaemin mendongak, tersadar dari lamunannya yang tengah memainkan batu. " humm.. " jawabannya dengan deheman.
Jeno menuntun adiknya untuk memasukki mobil, saat mobil itu berjalan jeno juga sedikit menceritakan tentang jemima_teman dekatnya yang ingin dikenalkan pada adiknya.
" beneran janji! Abang akan tetap sayanggg sama adek, abangkan sudah janji lama saat adek lahir sampai sekarang mana buktinya kalau abang ingkar janjinya abang? "
Wajah manis adiknya itu yang awalnya menatap luar jendela seketika menoleh dan memperlihatkan manik mata yang sudah berair dsngan bibir yang maju mundur, jeno hentikan mobilnya ketepi sejenak.
" hueeeeeeeeee papiiiiiii_ "
Jeno lepas seltbealt nya untuk memeluk adiknya, " cup cup! Abang minta maaf kalau buat adek merasa ga disayang abang lagi, beneran deh kak mima juga pingin ketemu adek, kak mima juga sayang sama adek. Kak jemi itu anak tunggal tau, dia ga punya saudara kaya adek. Tapi katanya waktu kak jemima lihat foto adek dan ketemu adek dirumah sakit, rasanya kak jemima mau sayang sayang adek terus tau. Sampe kemarin dia beliin adek boneka kelinci, tapi pas tau adek lagi ngambek sama abang dan kak mima dia jadi sedih. Dia mau buang boneka_ "
" jangan dibuang hiks_ buat adek saja! "
Jaemin menangis tersedu sedu hingga nafasnya terasa berat, jeno mencari oksigen mini yang selalu ia bawa kemana mana untuk adiknya darurat. " tenang.. ayo tarik nafas.. buang.. "
" a_abang hiks.. "
Jeno yang masih menatap adiknya ini terangguk dan menghapus air mata adiknya, " humm? Ada yang adek rasain? " jeno khawatir.
" a_ayo.. "
" ayo kemana? Adek kan laper, kita ketempat makan dulu baru pulang ya? "
Jaemin menggeleng, " ke tok_o ku_kis kakak "
" toko kukis? Maksudnya ke bakery kakak
jemima? " , adiknya menangguk dan menggenggam erat tangan kakaknya.Jeno mengangguk, perlahan dia jalankan mobilnya lagi menuju bakery jemima dan sang ibunda.
Mobil berwarna hitam itu terparkir didepan bakery, dari luar saja tercium bau kukis dan roti yang begitu menusuk hidung alias enak.
Jeno masuk terlebih dahulu, membunyikan lonceng yang ada diatas pintu. Membuat sang owner terkejut, " jeno?? Eumm.. sendiri? "
Jeno menggeleng, lalu selanjutnya pintu tersebut berbunyi lagi dan menunjukkan adik manis yang ingin sekali jemima sambut.
Wajah jemima terkejut dan tak percaya, menatap jeno dan diberi anggukan. Senyum manis berkembang di wajah jemima, " duduk sini_ "
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGSU.
Fanfiction.bxb .family , bromance , komedi . banyak typo berterbaran, jadi kalau ada salah mohon dimaklumi. . yang ga suka jangan banyak bacot! . kalau mau lanjut harap bersabar karna ( belum termasuk revisi dsn penulisan dadakan.) start : 12 desember 202...