6

178 19 15
                                    

Trending.

Lagi lagi, satu kata yang membawa namanya terlibat dalam keviralan, Nabila menghela nafas, saat berbagai orang sibuk berspekulasi disosial media maupun di kehidupan sosial yang nyata, artikel yang ia tulis kembali mampu membuat banyak orang terkejut, khususnya bagi sebagian konsumen yang terlanjur membeli.

Hal panas lainnya kembali terbuka, saat artikel yang ia tulis dengan judul, 'Sisi Gelap Perusahan Raksaksa', itu memuat banyak hal, termasuk tentang ijin ilegal dan pemerintah seolah tutup mata pada hal ini, hanya satu berita lain yang tak ia publikasikan, tantang Ketua Polisi yang ternyata kenal dengan pemilik perusahaan dan kemungkinan besar terlibat dalam hal ini, gadis itu sengaja, ia butuh banyak bukti untuk mengungkapkan hal tersebut, sebelum kepolisian mendakwanya sebagai tersangka pengebar fitnah karena bukti yang kurang.

Kini Namanya ikut terseret kembali dalam berita viral, seperti kemarin, namun dengan berita dramastis yang mempertanyakan siapakah sosok dia sebenarnya, hingga dua kasus yang pernah di tulisnya meledak dengan bukti konkrit yang juga di ikut sertakan dalam penulisan artikel tersebut, sehingga Nabila merasa sedikit terganggu kala privasinya di sebar luaskan sebagian.

"Hah, gini banget jadi terkenal dadakan". Nabila mengeluh, ia kali ini memakai pakaian lebih tertutup, dengan topi hitam dan masker hitam serta sebuah hoodie biru yang nyaris menenggelamkan tubuh kecilnya.

Nabila hendak pergi ke minimarket terdekat saat ini, namun kost tempat dirinya mengontrak ramai oleh berbagai wartawan lainnya dan jurnalis sesamannya yang berdiri di depan, menunggu gadis itu untuk keluar dan menyerahkan diri, untungnya perusahan tempatnya bekerja sebagai jurnalis, ikut membentengi dirinya dengan pengawasan yang ketat, Nabila sedikit bersyukur saat perusahaan tempatnya bekerja memberikan keamanan privasinya saat ini.

"Ada untungnya terkenal, tapi lebih banyak gak untungnya kalo gini terus, gak bisa kemana  mana  jadinya". Nabila menggerutu, kali ini ia seorang diri, tanpa Paul atau Rony yang bisanya mengekori gadis itu kemapun ia pergi, tiba tiba sekali Paul di panggil oleh Kepolisian yang membuat lelaki itu terpaksa meninggalkan Nabila, sedang Rony, ntahlah, lelaki bagai bunglon itu sudah terbiasa tiba tiba ada, tiba tiba hilang dari pandangan Nabila.



"Bruk".




"Aduh".





Nabila terjatuh, bersama seseorang lain yang juga ikut terjatuh di hadapannya, sepertinya gadis itu tak sengaja menabrak seseorang hingga keduanya terjatuh secara bersamaan dengan posisi yang berbeda, "Ah, ceroboh sekali Nab!". batin gadis itu mendengus.

"Maaf, maaf, kamu gak papa?". Nabila buru buru bangun, tangannya menggenggam lembut tangan orang di hadapannya, bermaksud membantu orang itu untuk bangun kembali.

Sedang orang yang di bantu hanya menunduk, sambil sesekali menepuk bajunya yang kotor, ia baru bisa menatap Nabila saat memastikan tubuhnya aman, "Lho, kamu yang lagi viral itu ya?". tunjuk orang itu, wajahnya melotot kaget, ekspresi terkejut tak bisa di idahkan dari wajahnya.

Mendengar pekikan itu Nabila kembali melototi orang yang di tabraknya tadi, ia takut terciduk oleh wartawan dan jurnalis lain, kalo gini sama aja gak ada bedanya dengan menyerahkan diri sedari awal, melihat situasi yang sepi, Nabila menghela nafas lega, matanya masing mengawasi bahwa ia benar benar aman saat ini, gadis itu baru menatap sang lawan bicara yang tadi ditabraknya dengan senyum yang hanya nampak menyipit di matanya karena tertutup masker.

"Shutt!, Kak, jangan keras keras ya?". pinta Nabila memohon perhatian.


"Saya mau ke alfa depan, dari tadi gak enak diawasin mulu sama mereka, kalo kedengeran saya disini, sama aja dong dengan nyerahin diri sedari awal". Orang tadi mengganggukan diri, sedang Nabila menghela nafas, akhirnya seseorang dapat berkompromi dengannya selain Rony dan Paul.

Raksa Frasa.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang