bab 22

1.5K 134 14
                                    

Sekarang memulai acara penyalaan api unggun, beberapa murid di pilih untuk menyalakan api unggun dan mengucap dasa dharma.

Kim taehyung, yg sebagai pemilik sekolah juga wajib ikut menyalakan api unggun.
Kookie ingin ikut tapi kim tak mengizinkan nya karna takut kookie terkena api.

Jadi, kookie hanya duduk menonton bersama teman teman yg lainnya.

Beberapa murid yg terpilih mulai mengucapkan dasa dharma dengan obor ditangan mereka.

Kookie mulai merasakan gelisah, dia tak tau kenapa itu bisa terjadi.
Dengan pelan pelan dia mengatur nafasnya dan memelintir ujung baju nya.

"Wah Kookie lihat api nya akan segera nyala" Ujar Seokjin antusias.

"Ah iya ya" Jawab Kookie kikuk.

Mata kookie begitu fokus memandangi kim yg mengucapkan dasa dharma yg terakhir.

Dalam hitungan detik, murid yg terpilih mulai melemparkan obor mereka ke kayu yg terkumpul.

Brassss

Api begitu besar mulai menyala, Kookie membolakan matanya dan mulai mencari kim yg tak terlihat karna ditutupi besar nya api.

"KIM!!! " kookie berteriak dan berlari memeluk kim erat, membuat para siswa dan siswi terkejut begitu juga dengan kim.

Kim langsung menghempaskan obor yg ia pegang dan membawa nya kedalam dekapan nya.

"Hiks hiks" Isak nya di dalam pelukan kim membuat kim semakin khawatir.

"Hei ada apa?" Tanya kim khawatir dan mengelus punggung sempit si manis.

"A-api hiks besar...takut Koo takut!" Balas kookie tergesa gesa seakan akan ada orang yg mengejar nya.

Kim dengan sigap menggendong Kookie, membawa nya menjauh dari api unggun.
Dia membawa kookie ke tenda dan menidurkan nya tapi Kookie menolak dan terpaksa kim terus memangku nya.

"Kookie ayo minum dulu" Ujar jimin masuk kedalam tenda dengan sebuah botol air.

Kookie menggeleng ribut. "Tidak hiks tidak mau".

Kim menenangkan Kookie dengan mengelusi punggung nya, dia meraih botol air di tangan jimin.

"Minum sedikit saja" Ucap kim lembut.

Kookie memandang sendu wajah kim,  dia mengangguk mengiyakan.
Kim langsung membantu kookie minum.

"Kim bagaimana?" Ujar Seokjin mengintip.

Kookie yg mendengar suara Seokjin langsung menyembunyikan wajahnya pada dada bidang kim, seakan akan takut.

"Itu Seokjin hyung" Balas kim.

"Hiks api nya besar, tutup hiks tutup" Kookie semakin meraung karna Seokjin membuka pintu tenda lebar sampai sampai api unggun itu terlihat.

Kim langsung membalik tubuh nya membelakangi pintu tenda agar kookie tak melihat api lagi.

"Bawa pulang saja kim, kasian" Saran NamJoon.

"Yaampun! Badannya panas sekali" Panik Seokjin.

Kim reflek menyentuh leher si manis dan terkejut saat panas mulai menyengat di tangan nya.

"Jimin tenangkan Kookie dulu, aku akan menghubungi eomma" Perintah kim dan diangguki jimin.

Kookie terus terisak dan beralih memeluk jimin erat.

Kim keluar dari tenda, merogoh saku nya dan mencari ponsel.
Jemarinya mulai menekan nekan layar ponsel, mengetik nomer seseorang lalu ia telpon.

"Halo, eomma"
Panggil kim

Perjodohan (Vkook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang