bab 23

1.1K 123 12
                                    

Selama perjnan, kookie tertidur didalam dekapan kim.
Si manis cukup lelah karna sedari tadi selalu menangis bahkan demam nya semakin tinggi.

"Eomma, apa sebaiknya kita menghubungi tante yeon dan om yeob?" Ujar kim.

"Tidak! Kurasa kookie sedikit mengalami trauma dengan api unggun, lebih baik kita cari tau dulu" Balas seo joon.

"Appa mu benar, tapi bagaimana cara kita mencari tau jika itu membuat kookie takut?" Tanya suyu.

"Lebih baik kita menghubungi orang tua kookie tapi jangan pertemukan mereka sebelum mereka menjawab pertanyaan kita" Saran kim diangguki SEO joon.

"Pintar sekali, baiklah besok pagi appa akan menghubungi tuan seob" Ujar seo joon.

Kim mengangguk lalu matanya kembali menatap wajah lelah si manis yg sedang tertidur di dekapan nya.
Wajah nya sembab karna menangis sedari tadi dan badannya hangat.

"Appa, berhenti di rumah sakit sekitar sini saja agar orang tua kookie juga tak mudah menemukan kookie" Ujar kim.

"Apa tidak terlalu jauh sayang?" Tanya suyu sedikit ragu dengan permintaan putranya.

"Tidak eomma, justru ini lebih baik" Jawab kim meyakinkan suyu yg tampak khawatir.

Seo joon menyetir mobil dan berhenti di depan rumah sakit mewah.

"Ini rumah sakit terkenal disekitar sini jadi lebih baik disini saja, kim gendong kookie dan bawa dia kedalam" Suruh seo joon dan diangguki oleh kim.

Kim segera membawa kookie kedalam rumah sakit sedangkan orang tua nya membawa perlengkapan lainnya.

Kookie di baringkan di sebuah ruang rawat vvip untuk di periksa terlebih dahulu.

Dokter segera menangani kookie, dokter itu tampak sedikit terkejut mengenai kondisi kookie.

"Ada apa dok?" Tanya kim semakin khawatir.

"Kondisi nya buruk, dia mengalami demam tinggi dan asam lambung nya naik, saya harus membawa nya keruang ugd untuk dipasangkan alat lainnya" Jelas dokter itu setelah memeriksa keadaan kookie.

"APA?!" Suyu begitu terkejut saat memasuki ruangan kookie dan mendengarkan pernyataan dokter tsb.

"Eomma tenang dulu, kookie akan baik baik saja percaya sama kim"

"Iya sayang, jangan khawatir nee" Ujar seo joon menenangkan istri nya.

Setelah nya beberapa suster memasuki ruangan kookie untuk di bawa ke ruang UGD.

"Eung eomma~" Rengek kookie merasa terganggu.

Kim langsung mendekati sangkar kookie dan tersenyum hangat.

"Kamu harus di periksa, jangan nakal dan ikuti apa yg di suruh dokter ya" Ucap kim lembut lalu mengecup kening si manis cukup lama.

"Mau pulang hiks, takut"

"Nak kookie harus di periksa sayang, tidak perlu takut nee" Suyu ikut menenangkan calon menantu nya.

"Nanti appa kasih hadiah jika kookie berani di periksa, bagaimana?" Ujar seo joon.

"Hiks mau hadiah, mau di periksa hiks" Kookie mengangguk ngangguk dengan isakan.

"Silahkan sus, periksa dia"

Perintah kim namun tangan nya terus saja menggenggam tangan mungil si manis yg enggan ia lepas.

"Kim taehyung! Lepas tangan mu" Omel suyu.

Kookie nyengir setelah mendengar omelan suyu dan membiarkan sangkarnya menjauh dari keluarga kim.

Tubuh kookie lemas seketika saat ia tak melihat keluarga kim lagi di hadapannya.

Lain hal nya dengan keadaan orang tua kookie.

"Sayang, kenapa aku tiba-tiba memikirkan kookie? Apa dia baik baik saja hari ini?" Ucap yeon ke pada sang suami.

"Dia pasti baik baik saja, ayo kita masuk karna tuan park sudah menunggu kita di dalam" Yeob menenangkan istri nya dan kembali mengajak nya untuk masuk.

"Em, ayo"

Sekitar 2 jam akhirnya dokter pun keluar dari ruangan kookie, beberapa suster juga terlihat keluar dan membawa sangkar kookie.

"Dok, mau dibawa kemana menantu ku?" Tanya suyu panik.

Kim terdiam sejenak, dia memperhatikan wajah kookie yg tertutup infusan di mulut dan hidung nya dan beberapa selang di tangan nya.

"Tenang saja tuan dan nyonya, kami memindahkan pasien ke ruang inap karna kondisinya yg masih lemah" Jawab sang dokter di sertai senyumannya.

"Tapi kenapa dia belum sadar? Apa kau yakin jika dia baik baik saja?" Ujar kim mengkhawatirkan kookie.

"Itu hanya pengaruh bius tuan, mungkin beberapa menit lagi dia akan sadar dan tolong beri dia makan dan obat setelah nya agar asam lambung nya tidak semakin parah"

"Baik, apa kami bisa menemui nya?" Tanya seo joon

"Bisa tuan, pasian akan di bawa ke ruang vvip no 67" Balas sang dokter lalu segera pamit pergi.

Akhirnya mereka bisa bernafas lega dan kembali berjalan ke arah ruangan kookie.
Mereka segera masuk ke ruangan kookie saat menemukan nya, disana sudah ada kookie yg terbaring.

"Hiks hikss"

Mereka baru sadar bahwasanya kookie sudah bangun dan menangis dengan isakan nya.

"Kookie? Hei ada apa?" Taehyung dengan khwatir segera mendekati sangkar dan mengelus rambut kookie.

"Hiks takut..mau pulang hiks.. '

"Menantu eomma yg cantik ini kenapa sayang? Tidak perlu takut karna kami selalu ada disini bersama mu..." Ucap suyu lembut.

"Tidak mau pakai infus ini hiks, susah bi-bicara nya hiks... " Jawab nya sedikit terengah.

"Sebentar saja pakai nya, nanti malam biar appa suruh dokter nya lepas ya?" Ujar seo joon tersenyum kecil.

"Hiks nee appa..."

"Sekarang waktunya sarapan, bisa di lepas dulu sebentar infusan nya kata dokter tapi hanya untuk makan" -suyu

Kookie hanya diam dan menatap kim Yg juga diam. "M-mau disuapi kim eung~ apa boleh?" Cicitnya pelan.

"Eoh? Tidak apa sayang..." Jawab suyu terkekeh saat mendengar permintaan kookie.

Taehyung tersenyum kecil lalu meraih mangkok bubur untuk disuapi ke kookie... "Ayo dibuka mulutnya"

Kookie membuka mulutnya saat kim mulai menyuapi nya sebuah bubur.
"Hambar ya? Tapi kmu harus memakannya dan ini adalah paksaan" Ucap kim tersenyum kecil.

"Eum terpaksa karna lapar" Jawab nya membuat tawa kim lepas begitu pun orang tua nya.

"Yaampun sayang, besok eomma bakal masakin makanan enak buat koo ya?" Celetuk suyu membuat kookie terlihat berbinar.

"Kookie mau kimchi buatan sama eomma sama bibimbab ya eomma?" Pinta nya dengan antusias.

"Dilaksanakan tuan putri"

TBC:)

Perjodohan (Vkook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang