Maaookie telah selesai makan dan minum obat, sedikit paksaan untuk kookie yg untung nya dia penurut.
"Eomma, appa. Kalian pulang saja dan kirim kan bodyguard serta satu mobil kesini" Ucap kim namun mendapatkan cibikan dari suyu.
"Cih...bilang saja kalau kau memang berniat mengusir kami karna ingin berduaan dengan manantuku anak nakal!!" Omel suyu.
Taehyung memutar mata nya malas, seo joon dan kookie hanya terkikik geli mendengar omelan suyu.
"Ck, itu namanya penuduhan eomma" Celetuk kim kesal.
"Penuduhan? Apa mau eomma pasang CCTV disini hah?!" Ancam suyu.
"Kau berlebihan sayang" Ujar seo joon
"Hihi, eomma dan appa pulang saja jika kim membuat ulah nanti bakal kookie laporin" Ujar kookie tersenyum menanggapi.
"Baiklah sayang, nanti kabari eomma ya" Suyu mengubah ekspresi menjadi lebih manis saat kookie berbicara.
Bahkan, kim sampai heran.
SKIP, kim dan kookie kini hanya berdua dalam ruang rawat. Keheningan menyelimuti mereka namun kim terus menatap kookie dengan khawatir.
"Kim" Panggil kookie pelan.
"Ya? Apa ada yg di takuti? Atau ada yg sakit?" Tanya kim bertubi tubi.
"Hum, tidak kok" Jawab kookie tersenyum malu malu.
"Maaf ya? Aku lupa kalau aku takut dengan api dan seharusnya aku memberitahu lebih dulu" Lanjut kookie dengan sedih.
"Asal kau baik baik saja, aku tidak akan marah sayang" Jawab taehyung lembut.
Perkataan kim mendatangkan rona merah pada pipi kookie, si manis hanya mengalihkan bertemuuu saja.
"besok aku akan mengabari orang tua mu tapi aku tidak akan memperbolehkan mereka bertemu dengan mu sampai kau sambuh, mengerti?" Ucap kim penuh penekanan.
"kenapa begitu? aku merindukan ayah dan momy" tanya kookie dengan wajah terpout lucu.
"dengarkan saja, oke? Ini demi kebaikan mu" jawab kim meyakinkan si manis.
"eum baiklah"
Skip, sudah 3 hari dimana kookie di rawat di rumah sakit dan selama itu juga kim dan keluarganya menginterogasi orang tua kookie hingga semua pertanyaan mereka terjawab.
"hai sayang" Sapa taehyung dengan senyum tampan nya yg hanya ia perlihatkan kepada kookie.
Ya, kim memanggil kookie dengan sebutan 'sayang' dan itu terjadi semenjak kejadian camping.
Kim memperlakukan kookie lebih romantis dan itu membuat kookie merasa sangat di sayang."kenapa lama datang nya..." ucap kookie lirih, dia merasa bosan sendirian walaupun hanya di tinggal 1 jam saja.
"baiklah maafkan aku, tadi jalan nya macet" Jawab kim sembari mengacak-acak rambut kookie. "aku membawakan mu cake, apa kau mau?" lanjut kim.
"mau! Kenapa tidak dari tadi bilang nya, aku suda lapar" Keluh nya tapi dia tetep menampilkan bunny smile nya.
"aku baru datang dan kau langsung mengomel, aku tak sempat bicara"
"eh iya, yauda mana cake nya" Pinta nya dengan antusias.
"ini, silahkan dihabiskan dan kmu boleh pulang besok" Ujar kim memberikan cake yg ia beli pada kelinci manis nya.
"beneran? berarti aku bisa bertemu dengan ayah dan momy kan?" tanya nya.
"tentu saja, tapi beritahu aku jika ada sesuatu yg mengganjal dihati mu" perintah kim, dia hanya takut kookie kembali mengalami trauma nya.
"baiklah, kookie mengerti" patuh nya lalu ia segera memakan cake nya.
Sekarang indukan kelinci itu belepotan dengan krim cake yg ia makan, tampak lucu dan itu membuat kim gemas.
"ayo bersihkan dulu mulut nya" kim menarik dagu kookie dan mengelap area mulut si manis yg belepotan.
"eum, tidak ada lagi cake nya?" Tanya nya pelan, kim terkekeh lalu mencubit pipi bulat kookie.
"besok lagi, aku akan membelikan mu yg ukuran lebih besar lagi" Jawab kim tersenyum kecil.
"okaii, um kim" Panggil nya lagi.
"Ya? butuh sesuatu?" tanya kim lembut, menarik kursinya tak jauh dari sanggar kookie untuk dia duduki.
"setelah aku keluar dari rumah sakit, apa boleh jika aku langsung pergi ke kampus?" tanya pelan dan berhati hati.
"tidak sayang, tunggu beberapa hari lagi setelah kamu keluar dari rumah sakit" jawab kim, tangan nya meraih botol susu pisang di nakas dan membuka nya untuk si manis.
"sudah lama aku tidak kampus...ingin bertemu teman teman lagi" Cemberut nya bahkan bibir nya terpout beberapa centi.
"oh yaampun kenapa bibir ini maju hm?" Jahil kim sembari menoel dagu kookie.
"huh kenapa kmu selalu menggo- AWW" Ringis kookie tiba-tiba membuat kim tersentak kaget.
"hei jangan bergerak terlalu banyak sayang, untung saja selang nya tidak lepas" Kim menasehati nya dengan lembut agar tidak menimbulkan ketakutan pada kookie.
"bagian mana yg sakit hm?" Kim meraih tangan mungil si manis untuk di elusi dibagian selang yg tertancap.
"perih..." Jawab nya lirih dengan mata yg berkaca kaca.
"kaget yaa? Ini di minum dulu susu nyaa" Kim memberikan botol susu yg tadi dia buka.
Setelah nya, dia meniup dan menciumi tangan kookie.beberapa menit kemudian. Kookie terlihat lebih lemas dan semakin membuat kim khawatir.
"sayang, apa ada yg sakit?" Tanya kim lembut.
"eum pusing, tangan nya masih ngilu" Jawab kookie dengan lemah.
Kim tanpa berpikir panjang segera memanggil dokter agar memeriksa kesayangan nyaa.
dokter segera menangani kookie dan memeriksa tangan kookie yg tertancap selang.
"Yaampun suntikan selang nya bergeser, pantas saja kau merasakan pusing" Ucap dokter sedikit terkejut "biar saya perbaiki ya? sedikit sakit tapi hanya sebentar".
kookie hanya memejamkan matanya dengan satu tangan nya yg lain menggenggam kuat tangan kim.
Rasa ngilu di tangan nya semakin bertambah kala sang dokter membenarkan posisi suntikan selang."sudah selesai dan jika masih terasa ngilu bisa panggil saya lagi" Pamit dokter dan segera keluar dari ruangan.
"hueeee sakitt" tangis nya pecah saat sang dokter sudah keluar.
"loh kok baru nangis sih? masih sakit yaa?" Kim dengan sigap memeluk kookie dan mengecup pucuk kepala nya.
"tadi mau nangis hiks tapi m-maluu ada dokternya hueee~ perih" tangis nya semakin menjadi jadi.
kim terkekeh gemas, ternyata kesayangan nya ini malu dengn dokter.
Oh yaampun bagaimana bisa ada manusia se menggemaskan kookie?"Kasian matanya menangis terus, makan saja yuk?" Ajak kim sedikit membujuk.
"lapar" gumam nyaa.
"baiklah, makanan nya akan segera datang"
Tbc:;)
