"Lo pernah mikir nggak sih gimana rasanya jadi buah-buahan?"
Laki-laki di hadapanku sontak tertawa. Ia menepuk-nepukkan kedua telapak tangannya saking kerasnya ia tertawa.
"Kocak banget bego!"
"Serius si anjir"
"Ya coba sana lo ngegantung di pohon mangga bareng mangga-mangga muda" ucapnya setelah usai menertawakan pertanyaanku.
"Boleh, ayo Tam-"
"Eh bocil! Ya jangan beneran dong ah, kumat deh" ia menarik tanganku ketika aku mulai bangkit dari posisi duduk dan berniat beranjak menuju pohon mangga yang tengah berbuah di taman kampus.
Aku menyengirkan gigi, memamerkan deretan gigiku yang rapi. "Hehe"
"Udah nggak usah mikir gimana rasanya jadi buah-buahan, mending lo duduk," ia menyuruhku untuk duduk, lalu memberikanku sekotak bekal makan yang ia ambil dari tas, "nih, makan mangga aja. Mamah yang kupasin tadi."
"Wihhhhhh, sedep nih," begitu Tama membuka tutupnya, mataku berbinar. Warna jingga si mangga begitu menggoda.
Tama menusukkan potongan mangga itu dengan garpu buah, lalu mengarahkannya ke arah mulutku-menyuapiku.
Mulanya, aku terdiam. Aku hanya menatapnya tanpa kata-tanpa suara. Kami bersitatap beberapa detik, sampai akhirnya Tama buka suara.
"Malah diem, ini makan."
Aku membuka mulut, lalu Tama memasukkan potongan mangga itu ke dalamnya. Ia tersenyum, menepuk pucuk kepalaku. "Pinter deh anak papah"
"Yee bego siapa yang mau jadi anak lo" jawabku, berusaha menutupi degup perasaan yang tiba-tiba muncul tanpa sopan santun ini.
Ia hanya terkekeh, berlanjut memakan mangga, lalu menyuapiku, memakannya sendiri lagi, dan seterusnya seperti itu.
Ya, seperti inilah kami.
Hubungan yang berlindung di balik kata teman. Sejatinya, rasa yang tumbuh lebih dari apa yang terlihat di luar.
Mungkin benar kata orang, dua orang teman lawan jenis tidak bisa murni berteman itu nyata adanya.
Setidaknya bagi diriku sekarang.
•••
All Things About Us; Jay Park from Enhypen
starring by:
Park Jongseong as Aditama Sanjaya
Oc as Anisraya Putri
Sim Jaeyun as Gevin Jevandra
©nnavihoon, 2024.
YOU ARE READING
All Things About Us | Jay Park
FanfictionSeharusnya, ia tak mengabaikan perkataan sahabatnya waktu itu; "Jangan pernah suka sama temen lo sendiri. Repot, Ray. Akhirnya lo harus pilih antara berkorban perasaan atau pertemanan."