"Gue mau...emm..."
Aku menatap ke arah menu makanan yang panjangnya melebihi semangat hidupku-tidak, aku bercanda. Sangat banyak, aku sampai bingung mau pilih apa.
"Apa ya..."
"Buset, lama amat. Buruan"
Tama mulai ngomel karena aku memilih terlalu lama. "Ish sabar! Kasian tau cewe yang jadi pacar lo pasti"
"Dih, kenapa gitu?"
"Soalnya lo hobi marah-marah, trus suka ngomel"
"Ya kan lo biang keroknya"
Aku memutar bola mata, malas melanjutkan debat dengannya. Akhirnya, aku memilih untuk melanjutkan pertimbangan menu yang akan aku pilih sebagai makan malam hari ini.
"Udah, sini. Ayam goreng sambel terasi aja ya,"
Ia mengambil kertas menu dari tanganku, lalu berjalan menuju kasir. Ia berakhir memesankan ayam goreng sambal terasi. Ya, itu adalah menu yang selalu aku pesan jika pergi makan ke warung pecel ayam pinggir jalan.
Menatap punggungnya menjauh, aku tersenyum dalam diam. Ada perasaan hangat yang menjalar di dadaku.
Tak lama, ia kembali. Duduk di sampingku.
"Kenapa ayam goreng sambel terasi?"
Ia menoleh ke arahku dengan raut wajah bertanya. "Ya...karena lo suka?"
"Dih, sok tau."
"Emang tau?"
"Tau apa?"
Ia menatapku dengan wajah meledek. "Lo jelek, ngeyebelin, lemot-"
"Kalo lo lanjutin nih acar gue lempar ke jaket kesayangan lo!"
"Iya iyaa, marah-marah mulu sih"
"Ya lo yang mancing!"
Ia terkekeh, lalu merangkul bahuku. "Jangan bosen marah-marah ya Ray,"
"ngeliat lo marah tuh moodboster banget buat gue."
Sialan, dia berhasil membuat degup jantungku berdetak sangat kencang.
![](https://img.wattpad.com/cover/375593989-288-k728746.jpg)
YOU ARE READING
All Things About Us | Jay Park
FanfictionSeharusnya, ia tak mengabaikan perkataan sahabatnya waktu itu; "Jangan pernah suka sama temen lo sendiri. Repot, Ray. Akhirnya lo harus pilih antara berkorban perasaan atau pertemanan."