Chiquita memasuki rumah besarnya yang terasa kosong itu dengan langkah riang. Meskipun saat ini badannya terasa lelah dan penampilannya cukup berantakan, gadis itu tetap nampak ceria, tidak menunjukkan jika sebenarnya dia telah kehabisan tenaga akibat aktifitas seharian ini yang cukup melelahkan.
Saat melewati ruang tengah ketika dirinya akan menuju kamar, seorang wanita paruh baya terlihat terkejut melihat dirinya yang baru saja pulang tanpa memberitahu sebelumnya.
Wanita itu muncul dari arah dapur dengan apron bunga-bunga yang melekat pada tubuh kurusnya."Bibi!" Seru Chiquita dan segera melangkah mendekatinya.
"Loh, kok non Canny sudah pulang? Sama siapa pulangnya nak? Kenapa tidak telpon bibi, kan ada supir buat jemput non." Tanya wanita itu dengan nada menuntut, tatapannya memperlihatkan penuh ke khawatiran pada Chiquita.
Chiquita tak menjawab satu kata pun, malah memeluk tubuh kurus itu dengan erat. Wanita tua yang dia panggil bibi itu mengembuskan napas pendek dan menggelengkan kepala, namun ia juga membalas pelukannya dan memberikan usapan lembut pada kepalanya.
"Capek ya non?"
"Heem."
Chiquita nampak nyaman berada dalam dekapan orang yang selama ini bersamanya. Menemani bahkan merawat dan menyayanginya seperti anak sendiri, di saat kedua orangtuanya yang bahkan tidak pernah ada di sampingnya karena selalu sibuk dengan pekerjaan.
Sejak kecil dia sudah di asuh oleh bi Ratna sampai dirinya beranjak dewasa dan bahagia seperti sekarang, jadi tidak aneh jika dirinya merasa sangat nyaman dengannya jika di bandingkan dengan orangtuanya sendiri.
"Makan dulu yuk? Bibi masak banyak lho."
"Nanti aja bi, kayaknya aku harus mandi dulu. Badan aku lengket dan nggak nyaman sekarang."
Chiquita mulai melepas pelukannya, senyuman itu juga tidak pudar di wajah lelahnya. Bi Ratna hanya mengangguk dan membiarkan putri majikannya yang kini bersiap pergi.
"Bibi juga sudah memasak makanan kesukaan kamu, jadi jangan lama ya."
"Iya bi, aku juga mau cerita banyak tentang hari ini. Pokoknya bibi harus dengerin ya!"
"Dengan senang hati, non."
Wanita itu tersenyum dan mengangguk lagi. Kali ini Chiquita terkekeh dan segera berlari kecil menuju kamarnya dengan ransel yang di tenteng ringan.
Setelah gadis itu memasuki kamar, bi Ratna juga kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam yang sebelumnya tertunda. Meskipun hanya untuk Chiquita, wanita itu tetap memasak menu yang banyak.
Ting!
Baru saja Chiquita mengambil handuknya untuk bersiap ke kamar mandi, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.
Ada pesan baru yang masuk nampaknya, membuat dia cukup penasaran siapa yang baru saja mengirim pesan itu.Tap~
Saat di cek, ternyata ada dua pesan baru yang masuk. Dan Chiquita lebih dulu mengecek pesan terbaru paling atas karena tertera nama Rora disana.
Mereka chating sebentar, hanya sebatas bertukar pesan ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN 99% {ChiSa}
Teen Fiction(Collab With 🤍"My Love, Acaa."🤍Pinksoz author 'GENGSI' @Acaaaaaa06 my baby girl❤️🩹) Asa, gadis yang terkenal ramah dan hangat pada setiap orang, untuk kali pertama merasakan perasaan asing yang hinggap di hatinya, karena ulah seorang bocah berus...