Hari ini adalah hari pertama penerimaan siswa baru di sekolahnya, sebagai salah satu anggota OSIS yang akan berperan besar dalam lancarnya acara ini, Asa terlihat mengembangkan senyuman manisnya sebagai langkah awal sebelum memulai.
Jas kebanggaan pun melekat sempurna pada tubuhnya yang ramping dan berisi, bukan kurus, hanya saja terlihat pas di beberapa bagian.
Proporsi tubuhnya membuat gadis itu tampak seksi, apalagi di padukan dengan jas putihnya.Jangan lupakan juga bagaimana rambut hitam panjang sepunggung itu ketika tertiup angin, bergoyang indah tapi tidak membuat berantakan karena ada bando biru langit yang bertengger manis di kepala bagian atasnya.
"Woah... hari ini akhirnya tiba juga."
Melihat para calon adik kelasnya mulai berkumpul dan membuat barisan di halaman yang luas di depan sana, intensitas semangat Asa perlahan naik dan mendebarkan.
Apalagi melihat panggung besar yang tak lama lagi akan segera ia naiki bersama para rekannya, dadanya mendadak berdebar tak sabaran.Ketika itu, saat tatapannya tak sengaja melihat sahabat dekatnya muncul, ia segera memanggil namanya dengan riang. Bahkan Asa mulai berjalan menghampiri gadis berambut di ikat satu itu.
"Ahyeon! Disini!"
Gadis yang merasa namanya terpanggil terlihat sedikit terkejut atas seruan keras Asa barusan, namun setelahnya ia tersenyum tipis dan menghampiri teman satu angkatannya yang masih setia tersenyum.
"Kak Asa,"
"Hai Ahyeon."
Asa membalas sapaan datar itu sembari terkekeh, tangannya segera merangkul lengan Ahyeon untuk di bawanya menjauh dari koridor. Ahyeon pasrah saja, mengikuti langkah Asa tanpa protes meski sebenarnya merasa malas.
Wajahnya yang tanpa ekspresi itu pun cukup kontras dengan raut riang temannya. Beberapa siswa yang melihat mereka sesekali menyapa meski hanya Asa yang merespon ramah.
"Lihat, anak barunya pada tinggi-tinggi ya." Asa berkomentar dengan satu tangan menunjuk ke arah barisan para siswa baru di halaman sekolah.
"Hm." Ahyeon hanya berdehem sebagai respon, karena sejujurnya dia tidak terlalu tertarik untuk memperhatikan.
Asa tak merasa masalah atas respon Ahyeon yang seperti itu, toh sudah biasa.Saat ini mereka berdua berjalan ke belakang panggung, tentunya untuk menemui teman-temannya yang lain yang sudah berada disana lebih dulu.
Mereka sepertinya sedang bersiap-siap.Disana sudah ada Ruka, Pharita, Rami dan juga anggota OSIS lainnya.
Ketiga gadis yang mereka kenal dekat itu nampaknya cukup sibuk dengan persiapan masing-masing."Ayo kesana,"
"Iya kak."
Di pojok panggung, Ruka tengah menyiapkan pidatonya untuk nanti.
Selaku ketua OSIS, gadis bermata sipit itu harus bisa tampil maksimal dan berkharisma, agar jabatannya tidak akan di anggap remeh apalagi oleh para siswa baru di luar sana.
Gadis itu begitu serius menghafal beberapa teks dan isi yang akan di sampaikan nanti.Lalu Pharita, selaku bendahara OSIS juga tak kalah sibuk karena harus tampil sempurna agar kecantikannya ini terlihat tanpa cela. Meskipun tidak akan melakukan pidato seperti Ruka, setidaknya dia masih harus tampil bersinar nanti di atas panggung dengan kecantikannya yang hakiki.
Lalu ada Rami di bagian pojok kiri, gadis bertubuh tinggi itu tengah melakukan pemanasan, menghangatkan tenggorokan karena akan tampil bernyanyi nanti di akhir acara.
Meksipun bukan bagian dari OSIS, dia tetap ikut andil untuk memeriahkan acara. Selain karena bakat menyanyinya yang luar biasa dan terkenal di sekolah, dia juga terpaksa melakukannya karena sahabat-sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN 99% {ChiSa}
Genç Kurgu(Collab With 🤍"My Love, Acaa."🤍Pinksoz author 'GENGSI' @Acaaaaaa06 my baby girl❤️🩹) Asa, gadis yang terkenal ramah dan hangat pada setiap orang, untuk kali pertama merasakan perasaan asing yang hinggap di hatinya, karena ulah seorang bocah berus...