08. Beban Tersembunyi

742 143 56
                                    

Asa baru saja selesai rapat, dan kini tengah berada di luar ruangan sembari bersandar pada tiang, fokus menatap ponselnya yang menampilkan roomchat dengan si adik kelas yang tak kunjung di balas.

Keningnya mengkerut samar, tampak sedikit kekecewaan karena tak mendapati apa yang di inginkan. Padahal Asa sudah mengirimkan pesan itu beberapa waktu lalu sebelum rapat di mulai.

"Kak Asa, pulang bareng kan?"

Suara Ahyeon terdengar, membuat ia kini mengangkat wajahnya dan segera tersenyum. "Iya. Kamu mau pulang sekarang?"

Ahyeon tidak mengiyakan. "Bisa tunggu bentar gak kak? Aku mau ke perpustakaan dulu, tadi kayaknya ada yang ketinggalan." Gadis itu memperjelas.

"Kakak bisa tunggu disini, atau di gerbang aja. Aku juga gak lama, kok." Lanjutnya.

Asa memilih menunggu di tempatnya sekarang, meminta Ahyeon agar bersantai saja, jangan merasa di buru-buru. Lagipula Asa juga ingin pergi ke suatu tempat terlebih dahulu.

Setelah Ahyeon berlalu darinya, Asa sendirian bergerak berlawanan arah.
Dia berjalan menyusuri lorong yang sudah sepi karena semua murid telah pulang.

Asa baru ingat, jika sebelumnya Chiquita mengatakan hari ini adalah jadwalnya piket. Dia ingin pergi ke kelas gadis itu untuk memastikan, jika belum pulang dia bisa sekalian modus untuk mengajaknya pulang bersama.

Asa rela membohongi Ahyeon demi bisa pulang dengan Chiquita.

Namun lagi-lagi harapan penuh itu terhempas oleh kenyataan untuk yang kesekian kalinya. Kelas Chiquita telah kosong, dan tidak ada siapapun di dalam sana. Semuanya terlihat sudah beres rapi.

"Yah.... Dia udah pulang." Asa menghela nafas berat. Dia memperhatikan dari luar, tanpa perlu masuk pun dirinya sudah tau tak ada siapapun lagi di dalam sana.

Dan ketika dirinya akan berlalu, tiba-tiba saja ekor matanya menangkap sesuatu yang tampak tidak asing di dalam sana.
Asa urung pergi, memilih menuju pintu yang belum di kunci penjaga sekolah itu untuk segera masuk ke dalam memastikan sesuatu yang dilihatnya.

Klek~

Derap langkahnya cepat, menuju ke bangku tiga baris dari belakang.

"Uh? Dia meninggalkannya?" Gumam Asa pada dirinya sendiri ketika meraih sebuah ransel putih bergambar kucing yang tergeletak di atas kursi.

Tanpa perlu bertanya milik siapa benda di tangannya itu, Asa sudah tau pasti ini adalah milik Chiquita. Tak ada lagi anak-anak SMA yang memakai tas menggemaskan seperti ini, kecuali adik kelas favoritnya.

Tok-tok~

"Kak Asa?"

Asa sedikit tersentak, tubuhnya segera berbalik menghadap ke arah pintu yang ternyata ada Ahyeon disana. Entah sejak kapan gadis itu berdiri di pintu.

"Ahyeon?"

"Lagi ngapain kak?" Ahyeon melangkah masuk, mulai mendekati Asa dengan wajah yang menampilkan raut penasaran.

"Ini Yeon, aku mau ambil tas."

"Punya siapa? Ketinggalan?"

Asa mengangguk. "Punya Chiquita."

"Sahabatnya Rora?"

"Iya."

Ahyeon mengangguk-angguk, tak lagi bertanya banyak. Asa sendiri segera mengajak Ahyeon untuk keluar, mereka harus segera pulang. Tak hanya itu, di tangannya, Asa tetap menggenggam ransel Chiquita.

Beberapa waktu lalu, Ahyeon pergi menuju ruang perpustakaan. Namun karena sudah terkunci, dia jadi putar balik dan kebetulan melihat Asa di depan ruang kelas Rora. Dia penasaran makanya menghampiri dan ingin tahu apa yang temen sekelasnya itu lakukan.

BUCIN 99%   {ChiSa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang